Malam sudah larut, jam sebelas sudah lewat beberapa jam yang
lalu. Sudah bukan malam lagi rupanya.
Dimatikannya lampu, dirapikannya sekali lagi taplak meja
makan di dapurnya yang mungil. Kemudian dia ke ruang tamu. Menunggu suaminya
yang berjanji akan sampai rumah pukul sebelas malam tadi.
Kokok ayam membangunkannya yang tertidur di sofa. Di kamar,
di dapur, di kamar mandi, tak ditemuinya suaminya. Dibukanya pintu utama,
dipungutnya koran pagi di atas kursi.
“Mayat Tak Dikenal Gegerkan Warga”, hedline koran yang
dibacanya. Diliriknya kue tart dan lilin yang masih tertata rapi di meja makan.
“Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi”, suara yang
didengar dari ponselnya.
Tiba-tiba dia berlari ke kamar mandi, muntah sejadi-jadinya.
gambar dipinjam dari sini