Tuesday 18 November 2014

Hari Ini Harga BBM Naik, Trus Aku Kudu Piye?

Terhitung mulai hari ini, Selasa tanggal 18 November 2014 pukul 00.00, harga BBM di Indonesia mengalami kenaikan dengan rincian sebagai berikut :

- Harga premium naik Rp 2.000 menjadi Rp 8.500 per liter.
- Harga solar menjadi Rp 7.500 per liter dari sebelumnya Rp 5.500 per liter

Dengan adanya kenaikan harga BBM ini, menurut Menteri Keuangan yang baru akan menghasilkan penghematan anggaran hingga Rp 120 triliun mulai 2015. Saya kurang paham nih di kata-kata mulai 2015-nya, kan naiknya mulai November 2014 ya,,hehe.(sumber)

Adapun alasan kenaikan harga ini, katanya karena selama lima tahun terakhir, pembangunan infrastruktur dan kesehatan sangat minim akibat uang negara lebih banyak dipakai untuk subsidi BBM. (sumber).

Dengan adanya kenaikan harga BBM ini, tentunya akan berdampak pada kenaikan harga-harga barang dan jasa yang kita gunakan sehari-hari. Ini dijelaskan oleh Menteri Keuangan sebagai berikut :

"Perkiraan awal, dengan kenaikan (harga) Rp 2.000, perkiraan tambahan inflasi 2014 ada di kisaran 2 persen. Kalau baseline (inflasi dalam asumsi makro APBN) 5,3 persen, (akan naik) jadi 7,3 persen untuk (akhir) 2014," ujar Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Kamis malam.

Bambang memperkirakan dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi ini sudah akan teredam dalam waktu dua bulan. Namun, dia memastikan kenaikan harga pun akan sangat membantu mengatasi defisit neraca berjalan.

Bila dalam asumsi makro APBN 2015 disebutkan, target defisit neraca berjalan di kisaran 2,2 persen, kenaikan harga BBM bersubsidi ini diperkirakan bisa menekan target itu. "Jadi turun di bawah 2,2, persen," ujar Bambang sembari menyebutkan kenaikan harga akan menghemat subsidi sebesar Rp 100 triliun. (sumber )


Selain itu, katanya Pak Jokowi, dari pengalihan subsidi BBM tersebut maka terbitlah 3 kartu sakti : Jreng jreeeeeeenggg!!

"Untuk rakyat tidak mampu, disiapkan perlindungan sosial berupa paket Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar," ujar Jokowi, dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin malam. (sumber

Oke itu saya dapat dari mebaca berita di media-media ya. Saya berdoa semoga efek yang diharapkan tersebut akan benar-benar berhasil dan tiga kartu sakti tersebut bisa membawa perubahan yang lebih baik, manjadikan rakyat Indonesia menjadi keluarga yang lebih sejahtera, lebih sehat dan lebih pintar. Amiin

Dan ketika kita browsing lagi mengenai kenaikan harga BBM, seperti biasa yang akan kita temukan adalah opini-opini masyarakat. Ada yang setuju dan ada yang tidak setuju. Dengan alasannya masing-masing. Dan biasanya ini oleh beberapa pihak akan dikait-kaitkan dengan "pendukung" dan "bukan pendukung". Dan bagi pendukung atau bukan pendukung, saya hanya melihat satu hal, yaitu mereka tinggal di negara yang sama yaitu Indonesia :)

Baiklah, sampailah kita pada pertanyaan paling pokok dalam posting kali ini, Aku Kudu Piye?

Bagi saya, kenaikan harga BBM, atau saya sebenarnya lebih suka menyebutnya dengan "pencabutan subsidi BBM" ini akan memberikan dampak langsung yaitu kenaikan biaya transportasi saya dan suami ke kantor. Biasanya kami isi bensin full tangki 22 ribu untuk 5 kali perjalanan (pakai sepeda motor Revo boncengan berdua), sekarang tinggal dihitung aja deh,,hehe.

Dampak agak langsung lainnya akan muncul ketika harga barang-barang juga ikut naik. Artinya biaya makan sehari-hari kami juga akan mengalami kenaikan. Yang ini susah ngitungnya, nanti aja seiring waktu berjalan juga akan "berasa".

Dan inilah yang harus kami pikirkan. Kudu piye?

Dengan penghasilan yang tidak mengalami perubahan, yang bisa kami lakukan adalah melakukan penghematan lebih ketat. Kenapa lebih ketat? Karena sebelum subsidi dicabut pun kami sudah berhemat,,hehehehe.

Hal kedua yang harus kami lakukan adalah memperbanyak bersyukur. Iya, bersyukur, bukan mengeluh atau malah berantem ikut salah satu kubu antara pendukung dan bukan pendukung Pak Jokowi. Udah ga jaman dan menurut saya itu mubadzir.

Dengan memperbanyak syukur, yakinlah Allah akan menambah nikmat-Nya yang diberikan kepada kita. Dan nikmat Allah itu adalah hak Allah, tidak ada yang bisa menghalangi sampainya nikmat Allah kepada kita jika Allah menghendaki. :)
Bisa jadi salah satu bentuk nikmat yang diberikan adalah naiknya penghasilan keluarga kami kan? Amiiin :D

Memang menjadi sifat dasar manusia itu tukang berkeluh kesah, akan tetapi, jika itu tidak baik apakah layak kita terus lakukan? Saya kira tidak.

Ingatlah bahwa ujian yang diberikan Allah adalah sesuai kemampuan hamba-Nya. :) Daripada BBM ga dibales kan?

*semua gambar dari google