Monday 11 December 2017

Harapanku untuk (Inas)

Selamat sore kawan-kawan sekalian. Sudah lama sekali rasanya saya tidak menuliskan sesuatu di blog ini. Selain karena kesibukan yang menyita pikiran saya, saya juga sedang bermasalah dengan kuota. Haha.

Saat ini kita sudah bertemu dengan bulan Desember, artinya sebentar lagi kita akan menghadapi pergantian tahun. Banyak di antara kita yang dengan rajinnya membuat resolusi tahunan untuk dilaksanakan di tahun yang akan datang. Dan saya bukan salah satunya. Eheum.

Namun namanya harapan, semua orang pasti punya. Saya yakin itu. Walaupun ada yang benar-benar meletakkannya sebagai harapan, ada pula yang hanya menganggapnya sebagai angan-angan yang tidak akan tercapai. Saya adalah golongan yang sering menjadikan harapan sebagai tujuan ketika mengerjakan sesuatu, ahey!

Menghadapi anak yang sebentar lagi menginjak usia 7 tahun, saya memiliki harapan besar untuk dia. Pertama karena dia adalah anak saya yang sebentar lagi memasuki usia sekolah dan usia wajib belajar sholat, yang kedua adalah karena anak saya sedikit memiliki "keistimewaan" yaitu dia tidak mau bersekolah di sekolah formal. Sudah banyak sekolah yang kami datangi dan dia tetap tidak mau memilih satupun karena memang dia tidak mau "bersekolah". Sebetulnya, itu hanya salah satu "keistimewaan" kecil dari anak pertama saya, karena memang sejak lahir, anak pertama saya berbeda dengan anak-anak lain :)
Tidak perlu panjang saya ceritakan karena memang semua anak itu pada dasarnya istimewa, hanya tingkatan keistimewaannya saja yang berbeda. Seringnya ketika saya bercerita, maka akan banyak orang yang membandingkan anak saya dengan anak-anak mereka masing-masing.dan ujung-ujungnya "menyamakan" kondisi mereka yang jelas-jelas tidak sama. Begitu. Jangan baper ya bu ibu...hehehehe

Harapan saya untuk tahun depan adalah, bahwa kami sudah memiliki kesepakatan tentang "sekolah" untuk anak pertama saya. Apakah akan sekolah formal, cyber school, atau home schooling. Saya hanya ingin anak saya menjadikan belajar adalah kegiatan yang menyenangkan dan tanpa paksaan. Karena belajar adalah proses seumur hidup manusia. Itu.

Saat ini saya sedang dalam proses "mencari" bentuk sekolah yang tepat untuk anak saya, dan saya sudah bersiap untuk mengambil cuti panjang jika diperlukan untuk mendampinginya "memulai sekolah". Semoga Allah memberikan kemudahan jalan untuk kami. Amiiiin

Oke, ini salah satu harapan saya untuk tahun 2018. Harapan berikutnya? Nanti saya post di postingan yang berbeda, karena temanya beda,,hahahahahaha.