Monday, 2 February 2015

Ahmad Dhani

Sepulang dari kantor saya ke dapur hendak menggoreng tempe. Anak saya yg pertama mulai bercerita ini itu dengan bahasanya yg masih agak sulit dimengerti oleh saya. Di tengah-tengah dia bercerita, saya menanyakan keberadaan ayahnya, seperti ini :
Saya : Ayah mana?
Inas : Ah*ad D*ani
Saya : Apa??? Ahm*d Dha*i????
Inas : ammat nani..
Saya : Ooohh...kamar mandiii.. O_0

Begitulah, di usianya yg hampir 4 tahun, dia masih menggunakan bahasanya sendiri. Maafkan kami mas dhani, dirimu seolah-olah jadi tempat BAK dan BAB..padahal bukan maksud.. :D itu hanya salah satu kosakata unik anak kami.

Lalu apakah kami malu dengan bahasa unik anak kami? Tidak. Tentu saja tidak. Karena itu bukanlah hal yg harus membuat kita malu. Dan karena keistimewaannya jauh lebih banyak daripada kekurangannya itu. Dia sangat cepat belajar, sangat detail sekali pengamatannya dan daya ingatnya kuat sekali.

Contoh :
Dia sudah bisa menyebutkan angka 1-100 bahkan ketika diacak. Sudah bisa membaca huruf a-z dan alif-ya. Bisa menyebutkan nama-nama hewan beserta suaranya dan jg alat transportasi. Bisa menggambarkan dengan isyarat emosi-emosi dan gerakan benda-benda di sekitarnya. Bisa membimbing adiknya ketika mendekati benda-benda tajam or berbahaya. Sudah tidak lagi mengompol baik siang maupun malam. Suka merapikan barang-barang yg ada di rumah. Dia mau dan mampu mengikuti gerakan sholat ayahnya dari awal sampai akhir. Makan sendiri dg sendok maupun dg tangan. Melepas celana, cebok, menyiram pipis dan memakai kembali celananya sendiri. Bisa menyuapi adiknya makan tanpa tumpah. Dia tau detail upin ipin siapa yg adik siapa yg kakak. Dia tau dan hafal teletubbies masing-masing warnanya apa, simbolnya apa dan bagaimana gerakan khasnya (sayapun ga tau). Dia hafal lagu-lagu anak-anak dengan bahasanya sendiri. Daaaann banyak lagiii..

Lalu nikmat Allah yg mana lagi yg harus kami ingkari?
Tugas kami sebagai orang tua adalah menjaga dan mendidiknya dg baik dan benar. Bukan melabeli, menghakimi atau mengeluhkannya. Tumbuh kembang setiap anak itu berbeda, bahkan ketika mereka kakak beradik. Fokus pada kelebihan dan hal positif, insyaallah kita akan semakin bersyukur, dan dengan syukur Allah akan menambah nikmat-Nya untuk kita.
Semoga anak-anak kami tumbuh menjadi anak yg sehat, sholeh dan membanggakan selalu. Amiiin.

#postingyangagaksemrawut