Sunday 24 September 2017

Prioritas

Sering ya orang ribut sendiri karena kehidupan orang lain. Padahal, tidak ada satupun manusia itu yang memiliki pikiran yang sama. Jangankan yang bukan sanak saudara, suami istri saja butuh lho menyetting prioritas bersama supaya sejalan, jadi gak perlulah ribut mengomentari kehidupan orang lain,karena prioritas kalian itu pasti beda, coy!

Kok baru nulis pembukaan aja gue udah emosi sendiri ya? Hahahaha

Jadi gini, prioritas adalah hal yang menurut kita paling penting dibanding hal-hal yang lainnya. Sehingga prioritas ini akan kita usahakan terlebih dulu sebelum memenuhi hal-hal yang lain.

Ada sebagian orang yang prioritasnya adalah makanan sehat. Jadi selama dia dan keluarganya makan makanan sehat, baju jelek gak pernah piknik gak masalah. Ada yang prioritasnya rumah bagus, ada yang prioritasnya pendidikan anak, ada juga yang prioritasnya penampilan. Jadi semua oraangg...itu beda! Sejak dari kepala. Jangan dipaksakan untuk menjadi sama, nanti kamu lelah lho, Hayati...

Yang repot adalah, ketika ada orang yang tidak punya prioritas. Hidupnya tergantung orang lain yang dilihatnya, tetangga begini ikut,,tetangga begitu ikut,,ruwet banget hidupnya. Tapi ya sudah, gak usah ribut sama orang yang seperti itu, cukup kamu influence aja, hahahaha..

Jadilah inspirasi yang baik dan bermanfaat untuk orang lain, sehingga orang lain dengan senang hati mengikutimu. Mereka jadi lebih baik, dan kamu akan bahagia karena membuat orang lain berubah jadi lebih baik. Jadi bukan dengan ngajak ribut ya, Hayati...

Caranya :
Fokus pada perbaikan dirimu. Terus berbenah untuk menjadi manusia unggul. Belajar dari kebaikan orang lain, ambil sebagai contoh untuk dilakukan. Belajar dari keburukan orang lain, ambil sebagai contoh hal yang harus dijauhi. Begitu terus hingga kamu sibuk dengan perbaikan dirimu sendiri..

Err..

Sebetulnya,
Ini adalah nasehat yang paling dibutuhkan oleh diriku sendiri,
Yang seringkali kesel karena ternyata prioritas orang lain berbeda denganku,
Tapi oh plis,
Kenapa aku masih sering terjebak di pikiran picikku itu..

Haha

Semoga dengan menulisnya di sini, semakin merasuk nasehat ini di pikiranku, dan someday,
Tak adalagi kesal karena prioritas orang lain...
:)

Kekeluargaan yang Keterlaluan

Adek saya, yg tinggal di kampung halaman saya ini baru aja memanen mangga di samping rumahnya. Pak Lik yg manjat, dikerubutin rang-rang mecahin beberapa genteng karena mangga yang jatuh.

Singkat kata terkumpullah 2 karung dan 3 kardus mangga dengan berbagai kondisi. Mulai dari yg besar, tua dan bagus sampai yg kecil, muda dan bonyok.

Adek saya berencana membagi-bagikan mangga itu ke saudara dan tetangga, dan tentu saja buat oleh-oleh kami, kakak-kakaknya ini ketika nanti tiba waktunya kembali ke kota lain.

Sore hari, kami sekeluarga pergi ke makam bapak dan ibuk, hanya sekitar 150 meter jauhnya dari rumah. Di rumah, saudara-saudara dan para tetangga ramai memasak untuk acara selamatan di rumah adek saya.

Sepulang dari makam, ternyata mangga-mangga itu dah tersisa yg kecil-kecil pun muda. Bahkan karungnya sudah berkurang satu, alias ada yg membawa sekarung mangga, plus berpuluh-puluh mangga yang lain..

Astaghfirulloh al adziiiimm..

Ya, itu memang cuma mangga, bukan uang atau perhiasan berharga, tapi mbokyao..kalau mau ambil itu ngomong dulu..
Adek saya juga bukan tipe orang medit, wong rencananya itu mangga memang mau dibagi-bagi..lha kok wes ngambil dewe-dewe dan menyisakan yg jelek buat tuan rumah. Hahaha..

Sedihnya, bahkan Pak Lik yang sudah susah payah manjat dikerubungi rang-rang tadi belum sempat dibagi..

Ya itu,
Karena banyak sekali tetangga dan saudara yang menganggap kami keluarga, sehingga merasa berhak mengambil sendiri mangga-mangga itu tanpa ijin. Kekeluargaan yang berlebihan.

Kata adek ipar saya, mungkin karena kita ini kaum muda, jadi disisain yg muda-muda. Hahahahaha.

Nanti kalau sudah pada tua jangan begitu lho ya dek..