Thursday 30 April 2015

Dreaming

Kemaren siang saya browsing-browsing, blogwalking kemana-mana sampai akhirnya otak saya berhenti beredar.

Pertama karena saya mulai kepo sana rendang yang dijual online dengan nama Miss Rendang. Saya sebenernya kepengin sekali nyobain si miss rendang ini, tetimoni dan review di blognya mbak Pungky membuat saya beneran pengen beli. Ya nantilah mungkin minggu depan, soalnya salah satu alasannya adalah kemaren saya ga nemu temen beli, kalo saya beli banyak kok ya mahal.. kalo saya beli satu kok kasihan yang antar nanti... Baiklah saya tunda dulu beli rendang online-nya. Hahahaha.

Kedua saya kepoin Sour Sally, si yogurt beku. Bagaimana tidak, Sour Sally yang tersohor itu ternyata kepunyaan orang Indonesia yang memang kreatif dan pintar berbisnis. Saya kepo sana sini sampai kemudian saya pun berkhayal..

Mulailah saya chatting dengan salah satu sahabat main, makan dan madol saya. Intinya kira-kira setelah membaca tentang rendang online dan usaha froyo yang tersohor ini saya jadi kepengin punya usaha sendiri. Dan teman saya inipun menyuruh saya mengembangkan hobi dan kebisaan saya, atau kalau tidak saya seret adik saya yang mahir di dunia perkosmetikan alami untuk membentuk brand sendiri. Lalu saya bilang saya tertariknya sama usaha katering. Dan dia pun bertanya : Masakan lo enak kagak????

#die #telak

Secara gue cuman bisa masak ala ala apalah apalah, maka hari itu saya cuma bermimpi dulu. Bermimpi mempunyai usaha katering idaman umat wanita yang kepengin sehat, cantik dan langsing.
Mimpi saya seperti ini :

Punya usaha katering yang menu makanannya sehat selalu, rendah kalori, rendah gula dan lemak, cocok buat diet dan kecantikan.

Pasarnya adalah orang-orang kantoran yang malas memikirkan, "makan apa kita siang ini?" seperti kelakuan kami selama ini.

*kayak bisnis kateringnya Dian Sastro gitcu lhooohhh...tapi yang harganya ga selangit-selangit amat, palingan seatap lah ya...

Lalu saya mulai membayangkan warung makan di dekat kantor tempat kami sering makan. Sebuah warung makan kecil dengan masakan rumahan yang sebenarnya menunya itu-itu saja. Mereka hanya sekali memasak di pagi hari dan biasanya pukul 12 siang sudah akan ludes semua makanannya. Dan tidak ada isi ulang. Kalo habis, tutup. Menurut saya enak sekali bisa bisnis begitu, cukup bekerja dari jam 3 pagi, sampai jam 12 siang, lalu istirahat. Dan uangnya pun datang sendiri ke warung. :P

Lalu bayangan saya pun semakin jelas tentang menu makanan di warung itu. Tandanya saya harus mulai melangkahkan kaki ke sana. Iya, ke warung itu, untuk makan siang!!! :D

Ah namanya juga mimpi ya,, bebassss... Kalo bisa mimpi yang enak-enak ngapain mimpi yang susah-susah.

Tips Laktasi ala Saya

Sudah sejak tanggal 20 April yang lalu saya mengurangi jadwal pumping ASIP saya menjadi satu kali sehari. Karena bayi saya sudah mencapai usia dua tahun. Kalo langsung berhenti pumping kok sayang, soalnya setiap harinya saya masih bisa memompa 150 ml ASI. Alhamdulillah yah...
Tadi malam saya mulai menyapih. Jadi sejak tadi malam bayi saya sudah tidak menyusu langsung, jadi siang ini saya putuskan untuk pumping lagi karena sayang kalo asi yang ada tidak dikeluarkan. Biasanya kalau jadwal pumping saya cuma sekali sehari, saya hanya pumping pukul 16.30 ketika mau pulang. Nah, jadi hari ini saya pumping dua kali. Tebak berapa hasilnya? 280 ml :)

Banyak sedikit memang relatif ya, tapi buat saya, 280 di usia anak saya yang udah di atas 2 tahun itu lumiyiiiinn..

Jadi saya sok pede nih mau bagi-bagi tips laktasi ala saya :P

1. Modal pertama kita harus PeDe

Kita harus percaya bahwa kita pasti akan bisa memenuhi kebutuhan ASI untuk anak kita. Kalo dari awal sudah tidak yakin, buru-buru deh perbaiki,,kita harus YAKIN!

2. Jangan memikirkan "kekurusan" #halah

Pada saat masa menyusui, lupakan dulu program pengurusan berat badan. Yah,,kecuali kalo anda artis yang sangat penting untuk menjaga penampilan sehingga terlihat sheempuurnnaah! Makan makanan yang bergizi, perbanyak buah dan sayuran dan kacang-kacangan. Booster asi bisa dibaca di sini.

3. Jangan Malas Pumping

Jadwalkan pumping setiap 3 jam sekali. Jangan malas. Sekali anda menskip jadwal pumping, maka tingkat kemalasan akan menggoda anda lebih sering,,, So, jangan malas pumping! Pumping ga lama kok, 15 menit cukup kalo saya sih. Saya pakai pompa apa? Saya pakai pompa pigeon manual, jadi frekuensi tarik ulur pompanya bisa kita atur sesuai tangan kita sendiri.

4. Banyak Minum

Jangan malas minum, karena ASI kan diproduksi dari makanan dan minuman yang kita konsumsi. Karena ASI bentuknya cairan, maka kita pasti akan membutuhkan lebih banyak cairan ketika masa laktasi ini untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh kita.

5. Istirahat yang Cukup

Entah bagaimana caranya, usahakan untuk istirahat yang cukup. Pengalaman saya sih, ketika kondisi badan tidak fit, kurang tidur atau kecapekan, produksi bisa menurun drastis dari hari sebelumnya.. Hiks..

6. Selalu Berfikiran Positif

Ini serius. Coba saja amati, bagaimana produksi anda ketika anda sedang bete, kesel atau marah-marah,,hihihihihi,,. So, stay positive selalu ya! Dan ini sangat penting. Karena pikiran itu ada di dalam diri kita, jangan sampai orang lain mempengaruhi pikiran kita, lalu kita marah sehingga ASIP kita malah turun. Siapa yang rugi?? Jaga hati deh yaa...

Kiranya ini aja sih tipsnya, dan laktasi itu seperti nasib, Allah tidak akan mengubah nasib seseorang kecuali dia mengubah nasibnya sendiri, begitupun ASIP, ga ada yang bisa mengubah produksi ASIP anda selain anda sendiri!!!

Latar Belakang

Hai,,

Saya adalah salah satu orang yang tinggal di Jakarta yang berasal dari daerah nun jauh di seberangnya Jakarta.

Kampung asal saya sampai saat ini pun masih sangat pantas disebut kampung. Listrik baru masuk desa saya saat saya sudah kelas 3 SMP. Jalanan di kampung saya masih tanah sampai dengan saat ini dan di sana kebon dan rumah tidak ada pemisahnya...

Saya kecil setiap hari bermain di "kalen" (parit), "tegalan" (kebon) dan juga "kali" (sungai). Menangkapi capung, keong dan "cempluk" (ikan gendut) setiap musim hujan tiba. Keong dan cempluk yang malang, setelah kami tangkap akan kami "masak" ala kadarnya lalu kami santap dengan lezatnya. Hiiiiiiiyyyy...

Aktifitas favorit kami adalah saat berlarian dalam hujan, atau saat main lompat tali di pagi hari. Siang hari kelereng dan biji asam (gecil) menjadi aktifitas yang tak tergantikan...

Saya kecil suka mencari "katak" (sejenis umbi-umbian gantung), singkong dan ubi untuk dibakar di kebon lalu dimakan ramai-ramai. Rasanya syeeddaapp!! Tak tertandingi..

Saya kecil bermain rumah-rumahan dengan daun-daun pisang dan batang singkong yang ditancapkan ke batang pisang. Bermain masak-masakan dengan tanah liat dan pasir. Bermain petak umpet sampai "sandi kala" datang, lalu ngumpet di rumah masing-masing sampai yang lain "sadar" telah ditinggal pulang :)

Saya kecil minum susu pada saat bulan Ramadhan saja, susu kental manis cap bendera, segelas saat sahur dan segelas lagi saat berbuka. Di bulan lain? Minum susu itu hanya di saat saya masih sangat kecil :)

Saya kecil biasa makan sayur dari kebon, biasa makan tahu tempe dan rempah singkong. Ayam dan telor? Sesekali kalau ada rejeki lebih. Ayam kami sepertinya lebih nyaman di kandangnya daripada di piring-piring kami :)

Tempat bermain kami seluas sawah ditambah kebon ditambah sungai ditambah parit ditambah semua yang bisa kami jangkau dengan kaki dan roda-roda "onthel" kami. Kolam renang? Banjir, parit dan sungai tak pernah terkalahkan.. Sungguh indah sekali masa itu.

Saya kecil tumbuh besar lalu pindah rumah ke tempat kost. Makanan saya tetap nasi, hanya saja terkadang hanya ditemani sambel terasi (saja). Uang yang ada alhamdulillah cukup buat beli sabun cuci, beberapa bungkus indomie dan juga membayar fotokopi. Haha.

Saya usia SMA suka tanggal muda. Jatah bulanan tiba, dan saat saya baru tiba dari rumah, beras dan lauk pauk siap santap masih banyak, hihihi,, Dua minggu kemudian, mungkin saya harus mulai diet,, :D

Weekend saya habis di rumah-rumah teman SMA saya. Silaturahmi dan syukur dikasih makan gratis, dan saya sangat menikmati "lingkungan baru". Bagaimana tidak, setiap minggu saya berganti tempat tinggal dan tidur serumah dengan orang-orang yang baru saya temui hari itu juga. Dan mereka semua sangat baik pada saya... Sungguh...
Jika ditanya, saya masih sangat ingat bagaimana suasana di masing-masing rumah yang pernah saya singgahi itu.

Saya pun hijrah ke Surabaya. Menjadi mahasiswa. Nasib belum perpihak lalu saya pindah ke Jakarta. Masih menjadi mahasiswa, hanya kampusnya saja yang berbeda.

Tahun 2005-2008. Dengan uang 250.000/bulan saya harus bisa bertahan hidup. Makan, cuci-cuci, dan juga fotokopi. Jalan-jalan atau nonton bioskop? Oh,,itu semoga ada senior yang mau traktir,,muahahahahahaha..

Sekarang saya sudah bekerja, 5 juta per bulan pun saya punya. Tapi..... saya tidak pernah lupa masa lalu saya. Makan di restoran dengan budget 50.000 sekali makan itu "boros sekali". Segelas es teh manis seharga 20.000 itu "wow mahalnya". Apalagi semangkuk mie seharga 100.000...

Ah, tidak terasa saya sudah 10 tahun tinggal di Jakarta. Tapi... saya masih anak kampung yang sama. Katakan Sour Sally, saya baru sekali mampir,,hahahaha,,itupun karena ditraktir, dan sayangnya, ketika pulang saya muntah di mobil, dan yogurt beku itupun keluar sia-sia,,,

Katakan Panci*us, saya masih belum terima kenyataan kalo untuk sepiring telur aduk dan kentang dan segelas teh manis saya harus membayar nyaris 100.000... Sedangkan di Giant kalo lagi promo, kentang sekilo tidak sampai 10.000,,hahahahahahahaha...untung saja saya ditraktir ya! Dasar anak kampung XD

Tapi....sekali-sekali boleh lah jajan mahal,,supaya saya bisa bilang saya orang Jakarta, dan ketika ditanya tentang makanan yang namanya pun susah saya sebutkan itu saya tau rasanya, saya sudah pernah mencobanya...

Sekali lho yaaaaa,,,se...ka...li!

Menyapih Itu Sedih :(

Sebelum saya benar-benar mulai menyapih, saya belum paham apa yang orang-orang bilang : "Dalam proses menyapih, tidak hanya anak yang akan merasa kehilangan, tapi juga sang ibu" atau kalimat "Dalam proses menyapih, tidak hanya anak yang harus kuat, tapi juga sang ibu".

Ternyata benar. Baru saja tadi malam saya memulai proses meyapih anak saya, saya yang merasa tidak tega, saya yang merasa sedih. Disitu kadang saya merasa sedih.

Saya merasa sedih karena kehilangan moment-moment "ditempeli" bocah. Saya kehilangan momen tidur sambil memeluk erat bayi saya. Saya kehilangan bau khasnya dan hangat kulitnya yang menempel di tangan dan wajah saya saat tidur. Saya yang sedih. Hiks...

Anak saya juga sedih pasti, dia gelisah sekali karena dia bingung harus berbuat apa, sementara biasanya dia hanya harus "menempel" di saya.. Tapi dia tidak menangis, dia hanya sedikit bingung, minta gendong, lalu minum susu (kedelai) lalu kemudian tidur lagi...

Mungkin ibu-ibu di luaran sana yang belum pernah menyapih juga tidak akan memahami proses merasa kehilangan ini, tapi nanti ketika sudah waktunya, silahkan dinikmati... It's hurt...

Buat teman-teman yang masih dalam masa menyusui, nikmatilah,,, karena ketika sudah saatnya harus menyapih, itu seperti saat kita berangkat menjadi anak kost, senang sekaligus sedih... senang karena akan lebih mandiri dan sedih karena harus berpisah dengan orang tua...

Sampai hari ini saya masih pumping di kantor, karena memang ASI saya masih keluar dan anak saya masih lebih suka minum ASIP daripada susu lainnya. Dan saya akan terus pumping sampai tetes terakhir ASI saya..

Dan saya juga harus kuat dalam proses menyapih ini, karena anak saya juga harus bertumbuh menjadi laki-laki yang mandiri, tidak selamanya menjadi bayi yang harus "netek" ke ibunya setiap kali merasa tidak nyaman...

Hiks..salam ASI!!

#doakansaya #doakananaksaya