Tuesday 25 March 2014

Apel Penuh Cinta

Ini adalah apel penuh cinta.

Kok bisa?

Tunggu ceritanya,,

besok.

Insyaallah.

Update :
Jadi itu adalah penampakan apel yang telah dikerikitin Inas pada suatu hari. Sepulang kantor Desi laporan : "Itu bu, tumben si Inas nyari makanan yang diambil apel. Trus digigitin trus ditaruha aj tuh di jendela. Aku mau masukin kulkas ga boleh. Disentuh Hafi aja ga boleh. Teriak-teriak".

Lalu apel itu dicuci dan dimasukkan kulkas oleh seseorang pada malam harinya. Gue beneran ga tau nih siapa yang melakukan, antara si ayah atau si Desi.

Dan paginya, gue pakai itu apel penuh krikitan,, eh,,penuh cinta, buat sarapan. Sebelum dimakan, tentu saja,,dipoto dulu,,,biar tambah enak.

Yuk mari,,,,

Siapa Bilang Nggak Mirip?

Ini pos penting!

Catet! Penting!

Ini Inas :
Ini Hafi :
Mirip nggak?
Siapa bilang nggak mirip? Liat ini dulu.....

Ini Inas :

Ini Hafi :

 Ini Inas :
Dan ini Hafi :
Mirip kan?
Memang mereka itu mirip tauuuu....namanya juga kakak adekkk,,,ehehehehehehe

Resep Bothok *Apa Aja Bisa Jadi Bothok

Judul yang aneh.

Baiklah. Setelah kemarennya bawa, semur, besoknya gue ke kantor bawa bothok dengan isian tempe dan daun katuk. :D

Yang ini juga dibilang enak,,hihihihi,,malah ada yang mesen. *Gue belum ga jualan botok ye,,,catet.
Penampakannya kira-kira seperti ini ya,,,Soalnya gue lupa moto, jadi ini gambar pinjem dari sini (pinjem ya mbak sist...)
Resepnya?

Ini diaaaaaa


BOTOK APA AJA BISA JADI ISI :P
Bahan Isi :
  1. Tahu, dan atau
  2. Tempe, dan atau
  3. Mlanding/Lamtoro/Kentoro, dan atau
  4. Sembukan, dan atau
  5.  Lembayung, dan atau
  6. Kecipir, dan atau
  7. Kembang Gedang/Tuntut, dan atau
  8.  Teri (bisa jadi temen bahan isi lainnya) 
 Intinya, apa aja bisa :P

Bumbu :
  1. Kelapa Muda Parut
  2. Bawang Merah
  3. Bawang Putih
  4. Cabe 
  5.  Ketumbar
  6. Garam
  7. Lengkuas (sedikit aja, diparut)

Cara membuat :
  1.  Haluskan bawang merah, bawang putih, cabe, garam dan ketumbar.
  2. Campur bumbu dengan parutan lengkuas dan kelapa dan isian. Icip. Kalo udah pas lanjut.
  3. Bungkus tum. Kukus sekitar 20 menit.
  4. Siap disajikan.
Selamat menikmatiiiii,,,

eh,,

selamat mencobaaaaaaaaaa... :D

Resep Semur Tahu Tempe Telur *Eaaaaaa

Sekitar seminggu yang lalu gue masak semur pagi-pagi. Saking banyaknya, akhirnya gue bawa sebagian ke kantor. Temen-temen gue suruh nyicip. Katanya enak. Horeeeeeeeeeeeeeee.....#girang

Sayangnya gue lupa moto..T.T

Beberapa temen nanya resepnya. Dan daripada resepnya ngendon di kompi gue, jadi gue share aja disini yak, siapa tau ada yang tertarik mencoba,,,

Fyi, ada yang udah nyobain lhoooo..Yyyeeeyy!!!! *gitu aja heboh...

Dan ini dia resep semur ala ane :


Bahan :
·         Tahu goring (biasa beli yang udah digoreng)
·         Tempe (potong2 sesuai selera, goregn setengah mateng).
·         Telur rebus

Bumbu :
·         Bawang merah
·         Bawang Putih
·         Ketumbar
·         Lada
·         Kemiri
·         Cengkeh
·         Jintan
·         Kayu Manis (bubuk bisa, batang juga bisa)
·         Lengkuas, geprek
·         Daun salam
·         Gula merah (ga wajib, boleh diganti gula pasir)
·         Garam
·         Kecap
*tambahkan biji pala jika isi semurnya ada dagingnya.

Cara membuat :
  1. Haluskan semua bumbu kecuali : lengkuas, kayu manis, daun salam dan cengkeh.
  2. Tumis semua bumbu sampai harum dan kira2 matang.
  3. Tuangi air. Didihkan. (Biasanya gue airnya banyak2,hehe. 
  4. Masukkan bahan isi, gula dan garam. Didihkan. 
  5. Masukkan kecap sesuai selera (semakin banyak semakin pekat warna dan kekentalannya). Didihkan sampai air kental dan jumlah kuah sesuai keinginan. (Jangan lupa diicip2, trus tambahin gula, garam atau kecap jika kurang, trus bias ditinggal mandi, sholat, dsb).
 Selamat mencobaaaaaaaaaaaa....

Inas dan Telur Ajaib

Pada suatu hari yang cerah, pukul 18.00. Kami baru saja sampai di rumah dan menerima laporan dari Desi bahwa suganteng nomor 1 yaitu Inas, makan sorenya cuman sedikit. Beklah, waktunya mbujuk Inas buat makan malam bersama kami.

Ternyata bujukan gagal. Dia cuman makan satu potong lauk dan satu suapan nasi. Hmm...

Pukul 20.30 Inas mulai mondar-mandir di dapur. Kayaknya kelaperan. Kebetulan di meja makan masih ada telur rebus. Satu Butir. Dengan kegirangan dibawanya telur itu ke ruang tamu, kemudian meminta si ayah buat ngupasin. Oke.

Kemudian dikerikitin itu telur. Kerikit itu artinya digigit2 kecil dan meninggalkan beks gigitan mirip bekas gigitan tikus,hehehe :P

Kira-kira 1/8 telur itu habis dikerikitin, kuning telurnya pun kelihatan (ada sebagian yang terkerikit juga). Dan Inas berhenti makan telur itu. Jadi seperti ini penampakannya :
Terus saja disangga dengan tangan mungilnya itu telur, hingga malam mulai larut. Hafi dan bunda mulai tidur. Dan Inas pun merebahkan dirinya di samping bundanya. Tangannya tetep menyangga telur. Dan malam itu percakapan seperti ini sudah beberapa kali terjadi:

Ayah : Inas, telurnya dimakan, Nak
Inas : A maauuu...
Ayah : Yaudah, buat ayah aja ya telurnya
Inas : Ga oyeeehhh...!!!!

Bunda : Inas, telurnya dimakan lagi, Nak
Inas : Aaa Maaauuuuu........
Bunda : Buat Bunda aja boleh?
Inas : Gak Oyeeeeeeeeeeeeeeehhh
Bunda : Buat ayah aja ya?
Inas : Ga oyeeeeeeeeeeehh!!!!! (dengan nada mendekati menangis...)
Bunda : Yaudah-yaudah Inas bobok ya sayang...

Percakapan ini terulang beberapa kali malam itu, pokoknya sampai bosen ngebujuk-bujuk supaya Inas mau 'merelakan' telur ajaibnya itu dimakan oleh kami.

Inas pun berusaha tidur sambil tetep menjaga telurnya supaya ga jatuh. Beberapa kali dia terbangun tiba2 dan langsung nyari telurnya.

Sekitar semenit dia tidur, jatuhlah telur itu dari tangannya.

Dan Inas pun terbangun! Lalu menangis. "Iniiiiiiii...iniiiiiii....", tangisnya sambil nunjuk-nunjuk telurnya. Meminta bundanya mengembalikan bentuk telurnya. Fyi, telurnya copot bagian kuningnya dan putihnya agak sobek.

Dengan hati-hati bundanya membetulkan bentuk telur dan mengembalikan ke Inas. Inas pun berusaha tidur lagi setelah kembali "menjaga" telurnya.

Pukul 23.30. Akhirnya Inas beneran tertidur setelah beberapa kali terbangun dan sempat mengganjal tanggannya pakai guling supaya telur ajaibnya ga jatuh lagi.


Kira-kira pukul 23.45, telur itupun jatuh. Tanda Inas sudah lelap.
Kemudian nasib telur itu berakhir. Ke dalam perut bunda Inas :P

Padahal, dalam sela-sela gue ngebujuk Inas tidur itu ada percakapan seperti ini :

Ayah : Telur rebusnya masih ada?
Bunda : Habis, cuman sebutir. Kenapa emang?
Ayah : Kirain masih ada. Ayah ngeliat Inas makan telur jadi kepengen telur.
Bunda : Lha itu punya Inas sebenernya ga dimakan-makan tuh, tapi ya gitu... :P

Taraaaaaaaaa...udah hilang telurnya,,wekekekekekekek...:P