Tuesday 31 October 2017

Semua Tempat Adalah Playground

Siang itu udara panas di luar rumah, sedangkan di dalam rumah, tentu saja kipas angin memiliki peran besar membuat udara bergerak sehingga terasa sedikit sejuk. Ayah baru berniat memasang televisi baru yang dibelinya untuk menggantikan televisi yang tiba-tiba rusak semalam. Celingak celinguk dicarinya kantong plastik kecil berisi 6 butir baut. Tidak ketemu. Dia mencurigai kedua anaknya yang memang biasa memindahkan barang-barang ke tempat yang tidak terduga-duga.

"Siapa nih yang mindahin baut ayah?"

"Aku tidak," jawab si Bungsu

"Aku juga tidak," sahut si Sulung.

"Apa tidak usah dipasang saja nih tivinya? Biar ga bisa liat tivi lagi?"

Ayah mencari ke seluruh penjuru rumah sambil kesal. Tidak juga ditemukannya baut itu. Bunda pun mulai ikut mencari dan hasilnya pun nihil. Kedua anak itu tidak kalah sibuk, mereka berlarian kesana kemari sambil melemparkan barang-barang, berusaha "mencari baut". Tanpa suara ayah dan bunda terus mencari dan memikirkan solusi.

"Hafi, ayo sini," si Sulung memanggil adiknya. Dia berdiri di samping dipan yang terletak di ruang keluarga. Adiknya yang sedang "mencari baut" di dapur, buru-buru menghampiri.

"Ayo angkat! Satu! Dua! Tiiii...ga!." Kedua anak kecil berumur 4 dan 6 tahun itupun bekerja sama mengangkat satu sisi dipan, seperti yang biasa dilakukan ayah atau ibunya ketika mencari benda yang dicurigai berada di bawah dipan. Mereka terlihat keberatan.

"Sudah sudah!" suara ayah terdengar sedikit melunak, mungkin karena dalam hati dia menghargai usaha kedua anak itu.

"Sudah Hafi ayo kita turunkan! Kata ayah tidak ada!"

"Huh, berat sekali. Sekarang kita jadi detektif, Hafi, sekarang kamu jadi asisten aku!" Si kakak berkata dengan sangat serius.

"Jadi apakah aku sekarang bernama Gani?" Si adik menjawab tidak kalah serius.

"Tidak Hafi, kamu jadi Baba."

"Baiklah. Kasus ke sebelas, siapakah yang menghilangkan baut?"

"Iya. Detektif peet, kasus ke sebelas, siapakah yang menghilangkan baut? Ayo kita pecahkan kasusnya!"

Dan mereka pun mulai berkeliaran di seluruh rumah mengintip kesana kesini mencari baut yang hilang. Sedangkan ayah dan bunda tidak tahu harus bilang apa, mereka hanya saling melirik dan tersenyum geli bercampur kesal. Dalam kondisi serius, kedua anaknya malah bermain peran mengikuti film kartun "Detektif Peet" dicampur "Tayo" ketika Rogi dan Gani pura-pura menjadi detektif.

Tak lama kemudian, ayah memutuskan unuk berangkat membeli baut pengganti. Dan kedua detektif itupun mengucap :

"Da da, Ayaaahh! Hati-hati di jalan yaaa!"