Tuesday 14 November 2017

Daun Karet Kebo

Beberapa waktu yang lalu, ibu mertua saya membagikan sebuah tulisan tentang seseorang yang tadinya sudah tidak bisa berjalan karena stroke, kemudian bisa kembali berjalan bahkan berlari setelah mencoba pengobatan dengan daun karet kebo.

Iseng-iseng saya ketikkan karet kebo di mesin pencari alias google. Muncullah banyak sekali tulisan yang kurang lebih menyampaikan berbagai manfaat daun karet kebo dan akar karet kebo untuk mengobati berbagai penyakit seperti maag, bisul, melancarkan peredaran darah, haid terhenti dan juga stroke. Saya ambil salah satu gambar dari google, lalu saya kirimkan kepada ibu mertua saya.

Lalu ibu mertua saya bilang, tolong nanti kalau pulang kampung, bawain dauh karet kebo tersebut. Waduh, saya tidak tega bilang kalau sebetulnya saya juga baru melihatnya melalui google, belum pernah melihatnya di dunia nyata. Tak disangka, ketika sore hari saya menjemput suami saya di kantornya, di sana ada satu pot berisi tanaman karet kebo. Ah, tapi masak saya metikin daun karet kebo di pot itu yang jumlahnya pun tidak seberapa.

Besoknya, sepanjang perjalanan dari rumah ke kantor dan sebaliknya (rute berangkat dan pulang berbeda) saya mengamati setiap pohon yang saya lewati. Wah kok nggak nemu ya,,,apakah pohon ini sudah langka. Lalu saya ingat ada sebuah pohon besar di dekat jembatan Slipi, saya mengatakan kepada suami saya bahwa kami harus kesana untuk survey. Belum sempat kami survey, suatu hari di tengah kemacetan tepat di samping kantor saya, mata saya terpaku pada dedaunan di dinding pagar pembatas flyover. Karet Kebo!!

Ya ampun, ternyata di dekat kantor saya juga ada pohon karet kebo yang besar sekali, bahkan ada dua pohon sekaligus di pinggir flyover! Lalu pas perjalanan berangkat dan pulang berikutnya, saya menemukan pohon itu lagi dan lagi di sepanjang jalan. Ternyata masih banyak terdapat pohon karet kebo tersebut di Jabodetabek. Akhirnya saya memetik 21 lembar daun dari pinggir jalan dan saya kirimkan melalui pos ke rumah mertua saya.

Saya belum bertanya lagi apakah sudah dicoba direbus dan diminum airnya oleh mertua saya. Sebetulnya saya juga ingin mencobanya karena beberapa tahun terakhir saya bermasalah dengan berat badan dan itu mempengaruhi siklus haid saya yang menjadi terhenti. Saya juga pernah beberapa kali memeriksa kolesterol dan pernah terlalu tinggi. Mengingat keluhan saya itu, sepertinya saya memang harus mencobanya.

Nanti kalau sudah saya coba, saya akan ceritakan di blog sini bagaimana hasilnya ya :)