Tuesday 22 September 2015

Visi Hidup

Saya sedang membaca sebuah buku berjudul ON, karya Jamil Azzaini.

Sangat menarik. Yang saya tangkap dari buku ini adalah bahwa kita ini hidup harus mempunyai tujuan, mempunya VISI, untuk apa kita hidup, bagaimana cara kita menjalani hidup ini dan apa hasil yang akan kita capai pada akhirnya.

Layaknya perjalanan, jika kita tidak tau kemana arah dan tujuan kita, maka? Maka kita akan berputar-putar, berputar-putar, menghabiskan waktu, menghabiskan saldo umur dan tidak akan sampai kemana-mana karena kita tidak punya tujuan, sehingga pada akhirnya waktu kita habis dan kita harus membayar semuanya. Syukur kalo kita punya uang/bekal, kalau tidak?

Nah, di buku ini diajarkan bagaimana kita harus membuat visi-ON dalam hidup kita. Hidup adalah pilihan, mau berakhir di surga atau neraka? Tentu saja kita pilih surga kan? Nah, kalau kita ingin masuk surga, maka pantaskan diri untuk menjadi penghuni surga. Buat jawaban dari pertanyaan : Kenapa kita harus masuk surga? Amalan apa yang membuat kita layak masuk surga? Buat visi dari situ.

Saya sendiri, sejujurnya saya juga tidak mempunyai visi, jika visi adalah seperti apa yang disebutkan pak Jamil dalam bukunya tersebut. Usia saya sudah hampir 30 tahun dan saya belum pernah mendeklarasikan proposal hidup saya (yang menjelaskan visi saya).

Selama ini saya hanya menjalankan hidup, berusaha menjadi orang baik, menjadi orang menyenangkan dan menghargai orang lain.

Tapi setelah membaca buku ini saya jadi ingin berubah. Bukan, saya belum menyusun visi juga kok, tapi pandangan saya akan hidup menjadi sedikit berbeda. Saya menjadi ingin semakin sering bertanya pada diri saya sendiri, "Pantaskah ahli surga melakukan hal seperti ini?" ketika saya akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

Karena hidup adalah pilihan.