Thursday, 5 March 2015

Someone We Meet

Pada suatu hari, saya dan suami pengin ngemil malem-malem, 10 kali buka tutup kulkas tak ada perubahan sejak pertama kali dibuka, tetep ga ada cemilan. Okelah kami keluar rumah, berniat membeli martabak manis di pinggir jalan.

Sambil menunggu martabak dibuat, ada seorang bapak-bapak menghampiri kami. Usianya sekitar 50 tahunan, memakai baju batik, celana panjang hitam, kopyah dan berkacamata. Di tangannya dia memegang sebotol teh manis kemasan yang hampir kosong. Wajahnya tampak lelah dan mukanya berkeringat.

Bapak itu menanyakan apakah daerah Gondrong masih jauh dari sini (tempat saya beli martabak)? Suami saya bilang masih jauh. Lalu bapak itu menanyakan arahnya lalu kembali berjalan setelah suami saya menunjukkan arah ke Gondrong. Kami berpandangan, dia akan berjalan kaki ke Gondrong???

Dari tempat kami berdiri, untuk ke arah Gondrong itu masih jauh banget. Kami pun mengejar bapak itu untuk memberitahu bahwa untuk kesana sebaiknya naek angkot saja karena masih jauh banget. Dan apa yang dikatakannya?

"Iya mas nggak apa-apa. Saya jalan kaki saja kesana. Saya tadi udah jalan dari stasiun Sudimara ke sini (tau nggak, itupun udah jauh bangettt), soalnya saya kehilangan dompet saya di kereta. Saya sempat makan di warteg, tapi begitu mau bayar, saya baru sadar kalo dompet saya sudah gak ada."
gambar dari sini

Kami berdua berpandangan lagi. Kasihan.

Sepanjang jalan pulang kami jadi membahas topik betapa teganya para copet itu. Mereka tidak memikirkan bagaimana nasib korbannya. Iya kalo korbannya punya HP lalu bisa menghubungi sanak saudaranya untuk menjemput, kalau tidak? Iya kalau dia kuat berjalan dan tau arah pulang, kalau tidak? Berbagai kemungkinan kami bahas sambil sesekali mengehujat copet-copet yang tidak punya hati itu.

Coba bagaimana kalau yang menjadi korban itu kakek nenek kita? Orang tua kita? Anak-anak kita? Saudara-saudara kita? Bagaimana kalo yang diambil gak cuma dompet, tapi beserta tas, HP dan lainnya? Astaghfirullah al adzim,,,lindungilah kami dari kejahatan ya Allah... Amiiin