Thursday 22 January 2015

Never Ending Learning ...(akan tiba) Saatnya Menyapih

Sudah lama sekali rasanya saya tidak mengisi blog ini. Selain karena kesibukan saya yang ga ada habisnya (sok sibuk banget :P), faktor kemalasan masih menjadi kendala saya untuk istiqomah dalam menulis.

Hari ini di kepala saya terfikirkan tentang anak saya yang nomor dua. Bulan April nanti, dia akan berusia 2 tahun. Sampai saat ini susu buat dia masih berlabel ASI, iya, Air Susu Ibu dan artinya 4 bulan lagi saatnya saya dan si dedek.... menyapih...jeng jeeeeeeeeeenggg...

Belajar lagi.

Dulu awal-awal nikah, saya belajar memasak. Lalu hamil, belajar tentang kehamilan dan tentang breastfeeding. Anak pertama lahir, belajar tentang tumbuh kembang anak dan masih jatuh bangun belajar "menyusui". Lalu anak kedua lahir, belajar lebih sabar, belajar menu balita dan belajar menjadi orang tua dengan dua orang anak.

Lalu sebentar lagi akan tiba saatnya saya akan menyapih... Harus belajar banyak ini... Karena menurut yang saya dengar, menyapih itu butuh perjuangan,,,dan kerelaan, baik bagi si anak, maupun si ibu.

Lha kan udah anak kedua, harusnya udah pengalaman dong menyapih?

Sayangnya belum. Karena si kakak dulu udah keburu gak mau dengan sendirinya atas ASI dan ASIP. Entah mengapa, mungkin karena di usianya yang menginjak 14 bulan, adiknya udah nunggu di dalam perut ibunya :D

Dan hari ini saya mulai browsing-browsing, mencari bahan pembelajaran penyapihan. Saya coba ringkas di sini, supaya nanti jika saya butuh saya tinggal buka blog dan praktek.

Tips Menyapih :

1. Seorang ibu yang berniat menyapih anaknya haruslah tega dan meneguhkan hati. Mengapa? Karena kita akan terus-terusan mendengar bayi kita merengek supaya kita mau menyusui mereka kembali. Kegagalan ibu saat menyapih rata-rata karena tidak tega karena bayinya merengek terus. 

2. Jika sudah meyakinkan diri untuk menyapih bayi kita, lakukan sounding jauh-jauh hari sebelum anda benar-benar menyapihnya. Setidaknya dua minggu sebelum anda menyapihnya. Sounding ini kita lakaukan berulang-ulang. Sounding itu seperti membisikkan kalimat mantra supaya bayi kita mengerti bahwa kita akan menyapihnya. Kalimat sounding yang umum seperti, "Sayang, kakak sudah besar. Sudah waktunya berhenti mimik Mama, ya."

3. Sediakan selalu buah dan cemilan sehat untuk bayi kita. Jika bayi kita minta menyusu, kita alihkan dengan memberi dia buah atau camilan sehat. Mungkin, di awal-awal bayi kita akan berontak. Namun, jika kita telaten menyodorkan buah dan camilan, maka bayi kita bakal luluh juga. Secara dia kan dah merasa lapar.

 4. Jangan langsung menghentikan proses menyusu. Hal ini dapat membuat bayi kita kaget dengan kebiasaan baru, sehingga membuat dia semakin rewel. Akibat lainnya adalah pada kondisi fisik sang ibu. Payudara akan mengeras dan sakit bila tersentuh. Ini terjadi pada saya kemarin karena saya mendadak harus menyapih Arya tanpa sounding jauh-jauh hari sebelumnya. Akan lebih baik mengurangi jadwal menyusunya. Misalkan, ijinkan bayi kita menyusu saat malam hari saja. Atau biasanya dalam sehari dia menyusu delapan kali. Setelah bayi kita terbiasa dengan rutinitas baru, ubah lagi dengan mengurangi lagi jadwal menyusunya menjadi lebih sedikit. Hingga akhirnya tidak menyusu sama sekali.

5. Di awal menyapih, bayi akan mudah marah, mudah ngambek dan terasa amat manja. Cara satu-satunya untuk mengatasinya adalah tetap selalu bersikap lembut namun tegas. Lembut saat menghadapi rengekan si bayi dan tegas saat si bayi mulai tantrum.Tetap berikan cinta yang sama besarnya kepada bayi anda seperti saat anda masih menyusuinya.

(sumber


6. Persiapkan diri anda, karena menyapih bisa beberapa hari, bisa beberapa minggu, bisa juga beberapa bulan baru selesai. Yang penting adalah, begitu berhasil menghapus satu jadwal menyusui, jangan tergoda untuk membuka praktek menyusui lagi di jadwal itu. Konsisten akan memudahkan anak untuk move on 

7. Pertimbangkan aktifitas atau rutinitas sebagai pengganti kegiatan menyusui. Kalau saya, kegiatannya antara lain, bisa di tepuk2 atau usap2 punggung jika menyapih jadwal tidur malam. 

8. Mulailah menyapih dari jadwal yang paling mudah. Kurangi jadwalnya perlahan/ satu persatu. Hapus jadwal yang paling erat ikatan emosinya paling terakhir.

(sumber)

9. Balita tidak sakit. Jangan sapih jika balita dalam keadaan kurang sehat. Saat itu balita masih butuh menyusu sebagai rasa aman. Tunggu dulu sampai dia sembuh

(sumber)

Sumber sih banyak, tapi sebagian besar isinya mirip-mirip seperti ini. Hmm..oke, mulai saya masukin ke kepala pelan-pelan, supaya nanti tinggal praktek...

Anehnya di kepala saya masih juga terngiang-ngiang tips-tips menyapih yang judulnya bukan weaning with love... misalnya, puting dikasih obat merah, puting ditempelin plester, puting dikasih brotowali atau yang pait-pait... Hmm,,,mungkin dalam keadaan darurat malah ini yang terjadi...

Okelah, masih 4 bulan lagi. Semoga nanti segalanya berjalan dengan lancar, rela berhenti "menyusui" baik saya maupun si dedek. Amiiin.