Thursday 2 November 2017

Maybe Someday

Pernah dengar Hobbiton Movie Set? Atau Sovereign Ballarat Hills? Iya dua tempat wisata yang berupa suatu tempat yang dibuat sedemikian sehingga seperti "sebuah tempat yang lain".

Hobbiton Movie Set sebelumnya adalah tanah perkebunan milik seseorang yang bernama Alexander yang kemudian dibentuk menjadi "desa Hobbit" yaitu sebuah perkampungan tempat tinggal Hobbit (makhluk cebol ciptaan J.R.R Tolkien). Perkebunan yang berbukit-bukit itu disulap menjadi perkampungan dengan rumah-rumah imut berpintu bundar lengkap dengan sungai, kincir air dan perkebunan yang "hidup". Pembuatan "desa" tersebut membutuhkan waktu selama 2 tahun, dan hanya digunakan untuk keperluan syuting selama 12 hari. Setelah selesai digunakan untuk keperluan pembuatan film Lord of The Rings itu, "desa" itu dijadikan tujuan wisatawan. Cerdas. Masyarakat berbagai negara datang ke tempat tersebut sekedar untuk melihat langsung tempat yang ada di buku dan film LOTR. Kamu penasaran juga nggak?

Sovereign Ballarat Hills adalah lokasi yang dulunya adalah tempat pertambangan emas yang kini disulap menjadi lokasi wisata "hidup" dimana disana dibuat sedemikian serupa sehingga seperti kota di tahun 1800-an. Keren sekali.

Hmmm...

Sejujurnya saya sama sekali belum pernah kesana. Saya hanya membacanya melalui mesin pencari dan begitu takjub dengan penampakannya.

Jauh di dalam kepala saya, saya ingin sekali membuat yang seperti itu. Saya ingin membuat sebuah "desa" yang asri dan sejuk dan bersih lengkap dengan pola kehidupan yang "so yesterday" seperti suasana saat saya masih kecil dulu.

Saya pikir pertama-tama saya harus punya tempat atau lahan yang luas dulu. Kemudian saya buat rancangannya, dan secara bertahap "membangun sistem"nya. Saya rasa, itu adalah proyek besar dan saya harus melibatkan seluruh keluarga saya. Menurut saya akan sangat bagus jika kami sendiri yang mengisi "desa" tersebut. Tinggal disana, bercocok tanam dan berdagang, kemudian mengundang guru untuk mengajar pelajaran umum dan mengaji.

Sepanjang saya menjalani masa hidup saya yang sudah 30 tahun ini, masa-masa tinggal di kampung dengan kehidupan yang sederhana itu rasanya jauh lebih "hidup" dibandingkan dengan saat ini, dimana manusia lebih eksis di dunia maya daripada di dunia nyata. Dimana kesehatan dan pembelajaran menjadi hal yang "hanya ada di angan", sedangkan hiburan dan hiburan terus menerus menjadi pusat kehidupan.

Mungkin suatu saat nanti saya akan punya "desa" saya sendiri...

Maybe someday...