Tuesday, 17 February 2015

Hujan

Pernah denger kalimat yg mengatakan bahwa hujan datang membawa kenangan?

Saya sih pernah, dan saya percaya itu. Setiap kali hujan turun, saya terkenang masa kecil saya. Tergantung jenis hujannya dan dimana saya berada saat hujan itu. Ketika terjadi hujan disertai angin, mendung yg gelap, saya terkenang di suatu sore berhujan di masa kecil saya, saat itu ibu membuat jagung rebus dan kopi panas untuk kami nikmati di serambi. 
Ketika terjadi hujan sedang tanpa petir, saya teringat langkah lari-lari kecil saya di suatu sore berhujan karena disuruh ibu membeli gorengan atau sekedar tepung untuk ibu membuat heci (sebutan untuk bakwan sayur.red). Ketika hujan deras mengguyur, petir dan guntur terdengar, saya terbayang talang-talang air yg penuh dan luber di kanan kiri rumah ibu, kemudian deretan bak plastik dan baskom penampung air dari genteng bocor, dam satu lagi...bayangan saya dan adik saya melompat-lompat di atas kasur yg berair karena luapan air di talang yg masuk ke rumah kami. Becek. Di lantai dapur dan kamar.
Pada akhirnya, hujan akan berhenti, air akan mengalir, lalu menguap lagi bersama kenangan menjadi awan. Dan kenangan itu akan kembali mencair, ketika awan turun menjadi air. Hujan.
Parahnya...Saya sekarang tidak lagi bisa menjawab, bulan apakah yg merupakan musim hujan di Indonesia? Ini masalah, karena ini ada di pelajaran IPS tingkat SD. Ough...

Aroma Jeruk

Saya adalah orang yang menyimpan ingatan salah satunya berdasarkan aroma. Ketika saya mencium suatu aroma, maka di pikiran saya berkelebat bayangan yang tersimpan bersama aroma itu.

Aroma Jeruk

Apa yang terbayang di kepala teman-teman ketika mencium aroma jeruk? Permen? Sirup? Atau rasa asem manis?

Di kepala saya ketika saya mencium aroma jeruk adalah :

Bayangan  seorang gadis kecil, seorang murid taman kanak-kanak yang sedang mengikuti piknik sekolah di sebuah taman bermain. Taman kecil sebenarnya, tapi dari TK kampung, harus mengendarai bis untuk sampai ke sana, karena cukup jauh. Dia mengalami mabuk kendaraan parah sehingga muntah-muntah dan lemas ketika perjalanan berangkatnya. Di taman bermain, dia berusaha menikmati pikniknya, dia pun ikut-ikutan teman-temannya yang sedang bermain ayunan, ketika hendak duduk di ayunan, dia tidak sadar bahwa kursi ayunannya tidak memiliki papan untuk diduduki, dan dia pun langsung terjatuh melalui lubang menganga di ayunan itu kemudian terlentang di tanah. Dia merasakan kepalanya terbentur lumayan keras ke tanah, kepalanya terasa pusing dan dia pun bangun pura-pura tidak terjadi apa-apa karena malu. Saat itulah dia mencium bau jeruk. Entah dari mana.
 Itulah salah satu kenangan terkuat saya tentang usia TK saya. Jika ditanya, saya masih sangat ingat baju apa yang saya kenakan hari itu, bagaimana rasanya pusing kepala saya saat mabuk kendaraan dan saat terjatuh dari ayunan rusak itu. Saya masih sangat ingat. :)