Thursday 24 September 2015

Prioritas

Jangan bosan ya, ini masih catatan saya hasil membaca bukunya pak Jamil :)

Tentang prioritas. Selama ini saya menerima banyak sekali cara menentukan prioritas dalam hidup. Biasanya teorinya diajarkan dengan membuat kolom-kolom, penting dan mendesak, penting tidak mendesak, tidak penting tapi mendesak dan tidak penting dan tidak mendesak. Kamu pernah juga menerima teori ini mungkin :)

Dan ketika saya membaca buku ini, kepala saya minta direset ulang dalam hal menetapkan prioritas. Saya seakan diingatkan bahwa sesungguhnya dalam islam pun sudah ada petunjuk untuk prioritas. Begini urutan prioritas apa yang harus kita kerjakan dan pilih :

WAJIB ---> SUNNAH ---> MUBAH ---> MAKRUH ---> HARAM

Kita batasi sampai yang MUBAH. Untuk yang makruh dan haram, tidak perlu dipertimbangkan, segera jauhi!!!

Prioritaskan hal-hal yang wajib, kemudian sunnah baru yang mubah. Setiap saat seperti itu. Misalnya, pukul 15.30, terdengar adzan Ashar, kamu sedang nonton film korea yang asyik banget dan udah hampir selesai kira-kira 10 menit lagi. Nah, kira-kira mana yang harus jadi prioritas? :) You, choose!

Dalam semua hal seharusnya kita pertimbangkan itu, misalnya mana yang lebih prioritas antara membaca Al-Quran, mencuci baju dan menonton televisi. Dan seterusnya dan seterusnya. Kita hanya perlu memilih :)

So, kapanpun kamu bingung menentukan prioritas, ga perlu repot-repot membuat tabel desak mendesak dan penting ga penting, cukup ingat hukumnya dalam islam, apakah hal itu wajib? Sunnah? atau Mubah?

Apakah saya sudah menerapkan hal itu dalam kehidupan saya?

Bagi saya, menjadi lebih baik adalah pembelajaran setiap saat. Saya tidak mungkin sesempurna itu tiba-tiba setelah sebelumnya hidup suka-suka. I still trying,,,and keep trying until it done, insyaallah :)

Semoga Allah memudahkan. Amiiin.