Friday, 28 March 2014

Sesaat Sebelum Weekend.. :)

Jumat sore. Sebelum pulang kantor, mari kita santai dulu.

"Yg lg hits dkalangan pumping mommy Setelah infused water, shaker tupperware, arisan logam mulia..skrg Nano Spray..:D"
Sumber : Tya

Itu kata Tya,,,

Dan memang sepeti itulah. :)

Sudah 2 peserta pumping yang beli,,hahahahaha. Akankah?????

Sorry, i'm not in :D
Pinjem ajaaaa 

Selamat sore dan selamat berliburrrrrrrr....

Semua Udah Ada yang Atur, Jadi,,,Ga Usah Nyinyir, Mbak Sist :P

Kalo temanmu melakukan sesuatu tidak sama caranya dengan kamu, udahlah, itu pilihan dia, dia udah mikirin sebaik-baiknya. Dan bagi dia, itulah yang terbaik.

Segala sesuatu yang terjadi itu sudah diatur sama Allah. Manusia memang wajib berusaha, bisa berencana, tapi tetep,,,Allah yang menentukan hasil akhirnya.

So,,hidup itu dinikmati aja, jangan kebanyakan protes, jangan kebanyakan "ngajarin" temen tentang sesuatu yang "menurutmu benar". Sebab kebenaran di dunia ini relatif. Yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri.

So?
Ya,,,ra sah nyinyir, Cah...
Ga usah nyinyir, mbak sist,,mas bro,,, :)

Suasana Malam Hari (seperti biasa)

Salah satu hal yang sedih di dunia ini adalah pulang kerja dan ternyata nyampe rumah :
Yes,,anak-anak sudah tidur.

Tapi harus disyukuri, itu artinya kami bisa mandi, masak dan makan malam dengan tenang. Sebelum kemudian pada akhirnya :

Harus kembali menyaksikan adegan Tom and Jerry di dalam kamar tidur. Wkwkwkwkwk...
Ini apa coba?
Yes, ini adalah suganteng nomor 1 yaitu Inas,,,di dalam sprei >,<
Tuh, setelah adeknya tidur dia masih aja ga mau melepaskan spreinya. Ya ampuuuunn...anak-anak.
Mempunyai 2 anak laki-laki dengan selisih usia 2 tahun memang menyenangkan. Banyak senengnya atau banyak susahnya? Jujur gue bilang banyak senangnya :) Karena mereka itu lucu dan penyayang bangettt...

Mereka bisa banget bikin gue ngakak, kesel dan sedih dalam waktu bersamaan. Mengajari gue untuk jadi orang yang sabar. Dan tentu saja, kreatif dan humoris. :D

Kalo lagi capek dan hampir habis kesabaran, cobalah tertawa. Ngakak kalo bisa. Dan kamu akan merasa better,,,muucchh better,,, Ciyus.

 Sekian

Pada Suatu Malam (hampir setiap hari...)

Pukul 20.00. Para pangeran dan ibu ratu mulai masuk kamar. Persiapan untuk tidur malam. Istirahat dengan tenang.

Akan tetapi, karena pangeran adalah "anak jaman sekarang", maka :
Dan karena si adik mulai tertarik, maka :
Dan sang kakak menjadi terinspirasi, maka :

Kemudian :
Aduhh,,rukun sekali anak-anakku...

Kemudian sang adik pun mulai usil, ingin menguasai "pusaka" itu sendiri. Dan dimulailah adegan Tom and Jerry, seperti ini :



Lalu sang kakak kabur ke tempat yang lebih tinggi. Yaitu dipan.
Tuh. Menimbun diri di tumpukan bantal, kelihatan kepalanya doank. Sementara sang adik, menunggu dengan sabar :
Lalu pertempuran kembali terjadi:




Dan setelah beberapa menit, keadaan mulai kondusif. Semua berakhir dengan damai. Karena pusaka akan mati kehabisan baterai :
Karena pusaka harus diisi ulang baterainya, makanya mereka merapat ke dekat colokan listrik. Dan yang penting : rukun.

Waktu menunjukkan pukul 22.00. Saatnya menyerahkan kekuasaan kepada sang raja. Dan sang ratu pun tidur meninggalkan ketiga ganteng-gantengnya melanjutkan permainan.

Hm....
Selamat tidur ayah, selamat tidur Inas, selamat tidur Hafi,,,Bunda bobok dulu yaaaaaaa....mmmmuuuaach :-*

Krai oh Krai

Di post gue mengenai pecel dan juga di post Mbak Endang di JTT mengenai sambel pecel beberapa kali tersebut kata "krai". Apakah itu?

Krai adalah sayuran sejenis mentimun. Menurut gue, bedanya krai sama mentimun adalah selain kulitnya yang beda motif, juga beda di aroma, rasa dan tekstur.

Bentuknya adalah seperti ini :
Sumber gambar : Antara Foto

Entah mengapa sayuran ini ga mengglobal. Padahal enak dan serbaguna. Selama gue melanglang buana ke Jakarta, ke rumah mertua di Cirebon, ga nemu pun sayuran ini.

Dulu semasa kecil, biasanya gue memakannya dengan cara menyerutnya kemudian menyiramnya dengan bumbu pecel. Dimakan pakai "opak upil", Hm,,,,yummy!! Bahkan waktu gue masih SD, ada yang jualan "pecel krai" ini di sekolah. Opak upil adalah kerupuk dari tepung kanji dengan bumbu bawang putih dan garam doang, trus digorengnya pakai pasir.

Ada cara makan pecel yang asyik. Berlaku untuk semua jenis pecel, baik pakai krai maupun pakai sayuran lainnya. Namanya "opak gapit".
Begini caranya : Siapkan bahan-bahan berupa 2 buah kerupuk, sayuran dan sambel pecel siap pakai. Taruh sayuran di atas salah satu kerupuk, siram dengan sambel dan tutup dengan kerupuk lagi. Yes, mirip burger. Trus, makan deh,,,, mak nyooosssss.... Ini jajanan gue waktu SD dulu :), favorit kedua setelah "karak goreng".

Selain dimakan dengan cara seperti di atas. Biasanya ibuk mengolahnya menjadi berbagai macam masakan. Seperti : Tumis Krai, Jangan Krai (Sayuh lodeh), Sayur Asem Krai, Kulup Krai (kulup adalah sebutan sayuran yang telah dimasak, bisa untuk pecel atau untuk urap2), dan yang paling markotop biasanya adalah Krai Godog (krai direbus sampai lunak, gitu aja. Trus bisa dimakan gitu aja atau dicocol pakai sambel pecel). :)

Semasa gue kecil krai ini dipercaya bisa jadi penambah tekanan darah, berkebalikan dengan mentimun yang terkenal dengan khasiatnya menurunkan tekanan darah. Fakta atau mitos tuh? Gue ga tau,,hahaha. :D.

Demikian sekilas inpoh mengenai Krai. Mungkin di daerah lain namanya bukan Krai ya, nah, kalo ada yang punya inpoh mengenai adanya Krai ini di Jakarta dan sekitarnya, kasitau yak,,,supaya kalo kangen ga perlu jauh2 impor dari Jawa Timur,,hehe.

(Masih) Nostalgia : Pecel

Mungkin tak ada yang asing ketika mendengar kata "pecel". Makanan yang terdiri dari sayuran rebus yang disiram dengan kuah kacang. Kuah kacang ini biasa disebut dengan "sambel pecel", "bumbu pecel" atau kalo dulu di kampung gue disebutnya "sambel kacang".

Banyak daerah yang memiliki pecel, sebut saja Blitar, Malang, Solo, Madiun dan tentu saja kampung halaman gue, Ngawi. Misal suatu saat kalian naik kereta dan melewati stasiun Madiun, pastikan disana bertebaran para penjual "sego pecel". Hmmm,,,,enaaakkk.

Meskipun sama-sama pecel, cita rasa dan resep masing-masing daerah ini berbeda semua. Haha. Ciyus. Ada yang di resepnya pakai daun jeruk purut, ada yang pakai kencur, ada yang ga pakai dua-duanya. Yang membedakan lagi menurut gue adalah tingkat rasa yang diunggulkan. Ada yang lebih kuat di manis, ada yang lebih kuat di asin. Dan yang mana yang paling enak? Enak itu relatif, tapi buat gue, enak itu adalah rasa yang penuh kenangan. Pecel terenak versi gue adalah pecel yang gue makan sewaktu gue masih kecil dulu. Pecel Ngawi. :)

Orang yang pertama kali datang ke kampung gue, salah satu yang akan diherankan adalah menu makanannya. Why?

Di kampung gue itu, pecel is number one. Haha. Subuh-subuh orang-orang udah pada sarapan. Pakai? Sego pecel. Siang makan. Pakai? Sego pecel. Sore or malam makan. Pakai? Sego pecel. Pokomen pecel is the best..wkwkwkwk. Ga bosen apa? Entah bagaimana caranya, sejauh ini ga ada yang bosan. Hebad!

Suami gue pas baru dateng ke sana juga gitu,,hehehehe,,sampai eneg ngeliat pecel. Trus pas teman masa kecilku menikah, dapet suami orang Makassar, ceritanya juga sama. Selain keheranan bahwa di kampung kami sinyal HP itu langka, dia juga sangat heran dengan menu makan yang pecel and pecel... :D

Beklah, mungkin jadi pada penasaran ya sama pecel Ngawi ini? Bagi yang kepengen bingits,,,bisa berkunjung ke Blognya Mbak Endang : Just Try and Taste untuk nyontek resepnya. :)


Dan kebetulan gue ada juga resep yang pernah di-SMS oleh ibuk, boleh juga contek resep di bawah ini :

Bahan :
250 gr kacang tanah
5 siung bawang putih
5 sdm gula pasir
1 sdm garam
100 gr cabe
2 biji asam jawa, buang bijinya.
2 lembar daun jeruk purut

Cara membuat :
  • Goreng kacang tanah sampai matang.
  • Goreng bawang putih dan cabe sampai empuk.
  • Campur semua bahan lalu deplok (dihaluskan dengan lumpang dan alu). Ya kalo jaman sekarang ya diblender wae lah,,wkwkwkwk...
  • Selesai.
 Ada satu penjual pecel yang gue favoritkan waktu kecil, yaitu Sego Pecel Pak Daud. Pak Daud adalah tukang parkir di pasar, istrinya jualan nasi pecel. Yang membedakan pecel ini dengan saingannya adalah, pecelnya dibuat dengan gula merah dan rasa lebih manis, trus di sayurannya ada tambahan lamtoro, kecambah kacang ijo dan kemangi. Duh harumnyaaaa,,bikin tambah uenak,,,

Sayangnya rumah Pak Daud ini ga sedekat warung-warung nasi pecel yang lain dari rumahku, jadi yang melegenda di rumahku adalah "sego pecel mbah Mun", "sego pecel mbok dhe Dinem" sama "sego pecel yu Ninthing". Ninthing itu nama aslinya siapa gue udah lupa, tapi semua orang manggilnya Ninthing :)

Pas gue hamil. Gue seringnya ngidam makanan semasa kecil. Pas kepengen pecel, ibuk ngekspor sambel pecel, krai dan kedele mentah langsung dari kebon ke rumah gue. Sebab gue ngidam "dele godog", "karak goreng" dan pecel krai. Rempong deh, makanan apa tuh! (kapan-kapan gue ceritain).

Daaannn,,,pas hamil beberapa bulan lalu, adikku yang ada di Riau, ngidam pecel yu Ninthing ini. Wkwkwkwk..akhirnya di eksporlah sambel pecel yu Ninthing berikut rempeyek buatannya ke Riau.

Subhanallah...
Indahnya masa kecil yak... :)

Thursday, 27 March 2014

Nostalgia : Cemue :)

Sewaktu kecil dulu, gue ga kenal yang namanya makanan daerah. Masak? Iya, beneran. Ciyus deh. Di pikrian gue waktu itu, di seluruh dunia itu makanannya sama aja. Padahal gue sering nonton TV, tapi ya namanya gue ga tertarik soal perkulineran, jadi sebodo amat orang2 di TV pada makan apa. Hehe..

Tapi setelah gede, setelah merantau, gue baru tau bahwa ada makanan yang memang cuman ada di tempat-tempat tertentu. Pun kalo pun ada makanan dengan nama yang sama di daerah lain, rasanya tak akan pernah sama. Begitulah, sehingga timbul yang namanya kangen makanan daerah asal...seperti rasanya kangen suasana masa lalu. Sweet banget rasanya...

Dan hari ini tiba-tiba gue melow,,,

Padahal cuman gara-gara baca ini : Wedang Cemue

Gue jadi kangen masa-masa kecil gue. Sore-sore, hujan-hujan, minum cemue. Biasanya sebelumnya gue harus naek sepeda onthel dulu ke warung buat beli minuman ini. Dulu di kampung gue, banyak warung-warung yang jual. Apalagi kalo bulan ramadhan, warung-warung yang sehari-harinya ga jualan pun jadi ikutan jualan cemue ini.

Kalo di kampung gue, warung itu artinya adalah kedai. Ya warung itu adalah suatu tempat jualan yang dagangannya adalah makanan (biasanya gorengan atau gethuk-gethukan) dan minuman (biasanya kopi, teh, jamu, anggur kolesom, dan macem2 es, seperti es buah, es temulawak, es sirup, es kolak, es kacang ijo, dll). Itu namanya warung.

Kalo yang dagangannya selain itu, itu namanya toko. Huwehehehehe.

Ciyus. Jadi jangan sampai bilang beli gula di warung kalo lagi berada di kampung gue, ntar mereka bingung,,itu warungnya siapa yang jual gula? Getoohh.

Back to cemoe. Ibuk juga sering bikin buat menu buka puasa. Menurut gue, cemue itu enaaaaaaaakkk tenan, mungkin ini yang namanya rasa rasa kangen yah,,, :,)

Beklah, ini resep yang gue copy dari link tadi :
Sumber gambar dari sini
 Bahan :

  • 3 lembar roti tawar, potong kotak kecil
  • 3 cangkir air putih
  • 1 cangkir santan kental
  • 3 sdm gula pasir
  • jahe sebesar ibu jari tangan, dikeprek
  • sejumput garam
  • daun pandan, remas-remas, ikat
Untuk taburan :

  • bawang merah goreng
  • kacang tanah kupas yang digoreng, bisa juga menggunakan kacang bawang atau kacang kulit kemasan yang dikupas hingga ke kulit tipisnya.
Cara Membuat :

  1. Rebus air dengan gula, garam, jahe, dan daun pandan. Gunakan api kecil. Aduk hingga gula larut
  2. Tambahkan santan, aduk agar tidak pecah, didihkan, matikan api
  3. Tuang kuah santan ke gelas saji, beri irisan roti secukupnya, taburi bawang goreng dan kacang, sajikan hangat.
Jangan ragu dengan perpaduan santan dan bawang goreng ya, Ma. Justru itu letak keunikan dan nikmatnya minuman ini. Semoga bisa menjadi alternatif menu buka puasa, selamat mencoba.

Pernah sekali gue bikin. Dulu, sebelum gue menemukan resep ini.
Saat itu yang ada di pikiran gue adalah kangen rumah, trus kebetulan gue ngeliat ada roti tawar dan santan instan di dapur. Pas banget di meja tamu gue ada kacang bawang. Hm,,iseng-iseng gue bikin. Cemue ala ibuk. Sama dengan resep di atas, hanya tanpa takaran, tanpa jahe dan pandan. Sesimpel itu.

Gue tidak menemukan rasa kampung gue,,,dan gue masih tetap kangen. :,)

Cemue, jangan bobor, bothok-bothokan, oblok-oblok, pecel,sambel kambil (yang pakae genteng bakar),,,semuanyaaaa...

Di Jakarta memang mungkin ada, tapi tidak akan pernah sama. :,)

Bonus :
Berita Ngawi 
Tentang Ngawi

Wednesday, 26 March 2014

Peralatan Tempur : ASIP tak Harus Mahal

Saat ini ASIP bukan lagi istilah yang asing di kalangan keluarga yang memiliki bayi. Terutama bagi ibu menyusui yang juga merupakan pekerja, istilahnya working mom.

Banyak yang membandingkan betapa efisiennya ASI jika dibandingkan dengan Susu Formula (sufor). Padahal intinya bukan itu. Intinya bukan pada harga, tapi pada kualitas ASI itu sendiri dan manfaat menyusui itulah yang lebih penting.

Ada juga yang menjawab bahwa ASI tidak lebih murah dibanding sufor. Apa pasal? Sebab ketika dilihat dari segi alat tempurnya, memang ada yang kalibernya mahal. Sebut saja pompa ASIP, harganya bertingkat-tingkat, mulai dari yang ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Padahal kan ga harus beli yang super mihil ya,,tapi itu bisa jadi jawaban ketika ada orang yang menyebut ASI lebih hemat dibanding sufor. Belum lagi harga plastik khusus ASIP yang emang ga murah untuk ukuran sebiji plastik. Tapi apa? Tapi kan ga harus pake plastik bebeeeeeeeebbb,,,

Jadi ASI memang efisien. Dan tentu saja, jauh jauh jauuuuuuuuuuhhh lebih unggul dibanding sufor. Harga bukan intinya. :)

Beklah. Sebagai ibu menyusui yang sudah berusaha untuk memberikan ASI kepada dua buah hati saya. Saya bisa bilang ASI itu hemat beib,,,

Ini bukti sekaligus peralatan tempur gue :

Pompa ASI merek Pigeon, ini umurnya udah 3 tahun lebih lho cinn,,,gue pakai sejak menyusui anak pertama. Gue tahun 2011 beli ini harganya Rp 300.000, gak lebih. Sampai saat gue ngetik post ini, gue masih pakaiiii. Awet bangettttt,,,yes, memang awet cinnn... :D
Botol Ex UC. Sama dengan keterangan di atas, botol ini juga awet wet wet wet...dipakai berulang-ulang pun ya...
Coolerbag. Yang ini bukan sejak anak pertama sih. Ini gue beli di Giant (just Rp. 70.000), karena buat ganti-ganti jika kehujanan pas di perjalanan. Yang sejak anak pertama pun masih gue pakai kookkk,,cuman ga ada potohnyaaa,,wkwkwkwk
Ice gel. Supaya suhu ASIP tetap terjaga selama perjalanan. Botol-botol ASIP ditemani icegel yang sudah dibekukan. Ini tentengan saya pulang kerja, oleh2 buat suganteng Hafi
Perlu buat nulis-nulis tanggal perah, biasa kami (para ibu-ibu pumping) pakai ini. Spidol permanent.
Udah,,,cukup itu aja bu-ibuuu,,,,peralatan tempurnyaaa...

Dan syukur alhamdulillah, kantor gue udah ngedukung ASI. Hal itu dibuktikan dengan adalanya ruagn laktasi. Taraaaaaaaaaa....!!!
Yang isinya seperti ini :

Buat yang males cuci botol, seperti pernah gue bahas di post terdahulu mengenai plastik asip, ada yang pakai ini nih :
(Ini gue post juga soalnya sayang, udah terlanjur gue poto soalnya,,,wkwkwkwkwkwk)
Dan yang pumpingnya pakai pompa yang elektrik, di ruang laktasi juga ada ini :
Alhamdulillah yah...

Oke sekian dulu postingan gue tentang perpompaan ya bu-ibu,,semoga mbak sist dan mas bro sedikit tercerahkan dan berniat memberikan yang terbaik untuk putra putrinya nanti.

Happy pumping! Eh..... >.<

Tuesday, 25 March 2014

Apel Penuh Cinta

Ini adalah apel penuh cinta.

Kok bisa?

Tunggu ceritanya,,

besok.

Insyaallah.

Update :
Jadi itu adalah penampakan apel yang telah dikerikitin Inas pada suatu hari. Sepulang kantor Desi laporan : "Itu bu, tumben si Inas nyari makanan yang diambil apel. Trus digigitin trus ditaruha aj tuh di jendela. Aku mau masukin kulkas ga boleh. Disentuh Hafi aja ga boleh. Teriak-teriak".

Lalu apel itu dicuci dan dimasukkan kulkas oleh seseorang pada malam harinya. Gue beneran ga tau nih siapa yang melakukan, antara si ayah atau si Desi.

Dan paginya, gue pakai itu apel penuh krikitan,, eh,,penuh cinta, buat sarapan. Sebelum dimakan, tentu saja,,dipoto dulu,,,biar tambah enak.

Yuk mari,,,,

Siapa Bilang Nggak Mirip?

Ini pos penting!

Catet! Penting!

Ini Inas :
Ini Hafi :
Mirip nggak?
Siapa bilang nggak mirip? Liat ini dulu.....

Ini Inas :

Ini Hafi :

 Ini Inas :
Dan ini Hafi :
Mirip kan?
Memang mereka itu mirip tauuuu....namanya juga kakak adekkk,,,ehehehehehehe