Tuesday, 24 February 2015

Jika Si Kecil Panas

Salah satu hal yg membuat seorang ibu hilang separuh jiwanya adalah ketika mendapati anaknya sakit. Rasanya kalau bisa ditukar, bolehlah dia saja yg merasakan sakit yang dirasakan oleh anaknya.
Tadi pagi sebelum berangkat ke kantor, si kecil saya agak hangat badannya. Beberapa kali sudah dia BAB sejak bangun tidurnya pada pukul 5 pagi. Berdasar pengalaman yang sudah-sudah, pencernaan anak-anak membalik setelah diberi L-Bio, suami saya langsung meluncur ke apotik rumah sakit deket rumah untuk membeli L-Bio. Setelah memberikan instruksi kepada pengasuh, kami pun berangkat ke kantor.
Selepas adzan magrib kami sampai kembali di rumah. Si kecil sedang tidur dan badannya panas sekali. Saya cek pakai termometer. 40 derajat celcius. Allah.

Saya cari obat demam, lalu saya berikan ke anak saya via anus karena suhunya sudah di atas 38,5. Saya menunggu. Tak lama si kecil bangun, lalu tersenyum dan berlarian seperti biasa. Tak merasakan sakit rupanya. Sayapun keluar rumah lagi untuk membeli tolak angin anak, dan sediaan obat demam karena sediaan di rumah habis.

Sampai kembali di rumah saya cek suhu si kecil. 38,8. Lumayan sudah turun. Diapun bermain, makan dan minum seperti biasa. Pukul 10 dia tertidur bersama ayahnya. Setengah 11 dia terbangun lalu berjalan menuju saya. Saya pegang badannya panas sekali. Saya susui dia, supaya turun panasnya dan tidak dehidrasi. Dia pun tidur. Tak lama bangun. Tidur lagi. Bangun lagi minta dipakaikan celana. Muntah. BAB. Saya luar biasa sedih. Apalagi panasnya masih di kisaran 38,8. Dikompres hangat dia tidak mau. Aduh.

Alhamdulillah sehabis BAB dia tertidur. Saya pegangpun badannya sudah tidak sepanas sebelumnya. Nafasnya jg sudah tidak secepat sebelumnya. Get well soon ya nak..

Ini yg ada di kepala saya ketika anak demam :
- Jika demam melebihi 38,3 saya beri penurun panas oral
- Jika demam melebihi 39, saya beru penurun panas anal
- Pakaikan baju yg tipis
- Beri minum yg banyak karena demam bisa membuat dehidrasi
- Kompres dengan air hangat, jangan air dingin karena air dingin bisa membuat anak menggigil
- Kurangi aktivitas yg terlalu banyak gerak
- Jika pup terlihat tidak normal dan frekuensi terlalu sering, saya berikan L-Bio.

Oke, mohon doanya semoga si kecil saya lekas sehat kembali ya. Amiin

Monday, 23 February 2015

Sabun Baru Kesayangan





















Baru nemu ada sabun herbal merek Hawa ini. Tertarik, lalu saya mencobanya. Enak, seger, dan lembut. Itu kesan saya. :) Sejauh ini saya baru mencoba 3 varian sih, limau, apel dan anggur, and i love it!!

Untuk ukuran sabun mandi batangan sih agak mahal ya, 15 ribu per buah, tapi rasanya itu loh,,bikin ketagihan. Saya adalah salah satu orang yang malas mandi, tapi dengan memakai sabun ini saya jadi suka mandi,,hihihihihi. Alasannya : dengan sabun ini saya bisa mandi lebih cepat karena sabun ini cepat berbusa dan lembut dan sehabis disiram langsung segeerrr berasa bersiihh...mantep deh. Padahal di brosurnya masih banyak manfaat lainnya, sesuai varian ya,,tapi secara umum pun saya sukaaaaa..sukaaaa dan sukaaaa...

Awal beli sabun ini karena saya mencari-cari sabun muka yang tidak terlalu banyak bahan kimia. Secara ya hampir semua sabun yang ada di pasaran ingredientsnya saya tidak kenal, boro-boro kenal, membacanya pun aku sulit,,hihihi. Nah browsing-browsing ketemulah si sabun Hawa ini. Dan ternyata saya sukaaa,,,di wajah saya pun tidak menimbulkan efek yang negatif, bersih dan tidak mencipta komedo,,hassekk.

Catatan : Ini bukan iklan. :D

Tuesday, 17 February 2015

Hujan

Pernah denger kalimat yg mengatakan bahwa hujan datang membawa kenangan?

Saya sih pernah, dan saya percaya itu. Setiap kali hujan turun, saya terkenang masa kecil saya. Tergantung jenis hujannya dan dimana saya berada saat hujan itu. Ketika terjadi hujan disertai angin, mendung yg gelap, saya terkenang di suatu sore berhujan di masa kecil saya, saat itu ibu membuat jagung rebus dan kopi panas untuk kami nikmati di serambi. 
Ketika terjadi hujan sedang tanpa petir, saya teringat langkah lari-lari kecil saya di suatu sore berhujan karena disuruh ibu membeli gorengan atau sekedar tepung untuk ibu membuat heci (sebutan untuk bakwan sayur.red). Ketika hujan deras mengguyur, petir dan guntur terdengar, saya terbayang talang-talang air yg penuh dan luber di kanan kiri rumah ibu, kemudian deretan bak plastik dan baskom penampung air dari genteng bocor, dam satu lagi...bayangan saya dan adik saya melompat-lompat di atas kasur yg berair karena luapan air di talang yg masuk ke rumah kami. Becek. Di lantai dapur dan kamar.
Pada akhirnya, hujan akan berhenti, air akan mengalir, lalu menguap lagi bersama kenangan menjadi awan. Dan kenangan itu akan kembali mencair, ketika awan turun menjadi air. Hujan.
Parahnya...Saya sekarang tidak lagi bisa menjawab, bulan apakah yg merupakan musim hujan di Indonesia? Ini masalah, karena ini ada di pelajaran IPS tingkat SD. Ough...

Aroma Jeruk

Saya adalah orang yang menyimpan ingatan salah satunya berdasarkan aroma. Ketika saya mencium suatu aroma, maka di pikiran saya berkelebat bayangan yang tersimpan bersama aroma itu.

Aroma Jeruk

Apa yang terbayang di kepala teman-teman ketika mencium aroma jeruk? Permen? Sirup? Atau rasa asem manis?

Di kepala saya ketika saya mencium aroma jeruk adalah :

Bayangan  seorang gadis kecil, seorang murid taman kanak-kanak yang sedang mengikuti piknik sekolah di sebuah taman bermain. Taman kecil sebenarnya, tapi dari TK kampung, harus mengendarai bis untuk sampai ke sana, karena cukup jauh. Dia mengalami mabuk kendaraan parah sehingga muntah-muntah dan lemas ketika perjalanan berangkatnya. Di taman bermain, dia berusaha menikmati pikniknya, dia pun ikut-ikutan teman-temannya yang sedang bermain ayunan, ketika hendak duduk di ayunan, dia tidak sadar bahwa kursi ayunannya tidak memiliki papan untuk diduduki, dan dia pun langsung terjatuh melalui lubang menganga di ayunan itu kemudian terlentang di tanah. Dia merasakan kepalanya terbentur lumayan keras ke tanah, kepalanya terasa pusing dan dia pun bangun pura-pura tidak terjadi apa-apa karena malu. Saat itulah dia mencium bau jeruk. Entah dari mana.
 Itulah salah satu kenangan terkuat saya tentang usia TK saya. Jika ditanya, saya masih sangat ingat baju apa yang saya kenakan hari itu, bagaimana rasanya pusing kepala saya saat mabuk kendaraan dan saat terjatuh dari ayunan rusak itu. Saya masih sangat ingat. :)


Monday, 2 February 2015

Ahmad Dhani

Sepulang dari kantor saya ke dapur hendak menggoreng tempe. Anak saya yg pertama mulai bercerita ini itu dengan bahasanya yg masih agak sulit dimengerti oleh saya. Di tengah-tengah dia bercerita, saya menanyakan keberadaan ayahnya, seperti ini :
Saya : Ayah mana?
Inas : Ah*ad D*ani
Saya : Apa??? Ahm*d Dha*i????
Inas : ammat nani..
Saya : Ooohh...kamar mandiii.. O_0

Begitulah, di usianya yg hampir 4 tahun, dia masih menggunakan bahasanya sendiri. Maafkan kami mas dhani, dirimu seolah-olah jadi tempat BAK dan BAB..padahal bukan maksud.. :D itu hanya salah satu kosakata unik anak kami.

Lalu apakah kami malu dengan bahasa unik anak kami? Tidak. Tentu saja tidak. Karena itu bukanlah hal yg harus membuat kita malu. Dan karena keistimewaannya jauh lebih banyak daripada kekurangannya itu. Dia sangat cepat belajar, sangat detail sekali pengamatannya dan daya ingatnya kuat sekali.

Contoh :
Dia sudah bisa menyebutkan angka 1-100 bahkan ketika diacak. Sudah bisa membaca huruf a-z dan alif-ya. Bisa menyebutkan nama-nama hewan beserta suaranya dan jg alat transportasi. Bisa menggambarkan dengan isyarat emosi-emosi dan gerakan benda-benda di sekitarnya. Bisa membimbing adiknya ketika mendekati benda-benda tajam or berbahaya. Sudah tidak lagi mengompol baik siang maupun malam. Suka merapikan barang-barang yg ada di rumah. Dia mau dan mampu mengikuti gerakan sholat ayahnya dari awal sampai akhir. Makan sendiri dg sendok maupun dg tangan. Melepas celana, cebok, menyiram pipis dan memakai kembali celananya sendiri. Bisa menyuapi adiknya makan tanpa tumpah. Dia tau detail upin ipin siapa yg adik siapa yg kakak. Dia tau dan hafal teletubbies masing-masing warnanya apa, simbolnya apa dan bagaimana gerakan khasnya (sayapun ga tau). Dia hafal lagu-lagu anak-anak dengan bahasanya sendiri. Daaaann banyak lagiii..

Lalu nikmat Allah yg mana lagi yg harus kami ingkari?
Tugas kami sebagai orang tua adalah menjaga dan mendidiknya dg baik dan benar. Bukan melabeli, menghakimi atau mengeluhkannya. Tumbuh kembang setiap anak itu berbeda, bahkan ketika mereka kakak beradik. Fokus pada kelebihan dan hal positif, insyaallah kita akan semakin bersyukur, dan dengan syukur Allah akan menambah nikmat-Nya untuk kita.
Semoga anak-anak kami tumbuh menjadi anak yg sehat, sholeh dan membanggakan selalu. Amiiin.

#postingyangagaksemrawut