Monday 2 October 2017

Apa yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Keras?

Sambil menunggu OB kantor membelikan saya makan siang, mari kita berfikir sejenak, tentang apa yang dibutuhkan untuk menjadi keras?

Apa yang dibutuhkan agar sesuatu yang semula cair agar menjadi keras?

Panas?

Ya, jika yang semula cair itu adalah lumpur, adonan kue, adonan semen, dan nasi.

Dingin?

Ya, jika yang semula cair itu adalah aspal, karamel, kaca, besi, agar-agar/jelly dan plastik.

Jadi, untuk mengubah bentuk benda dari cair menjadi padatan saja ada dua hal yang bertolak belakang yang dibutuhkan, tergantung benda yang ingin dipadatkan itu apa.

Apalagi mengubah sifat dan karakter manusia, dimana jauuuhhh lebih kompleks daripada mengubah bentuk benda.

Saya sering melihat orang yang menyamakan orang lain dengan dirinya. Memberikan saran yang setengah memaksa kepada orang lain karena alasan "kalau aku sih ... ." Iya, kadang saya juga memberi saran dengan menyamakan dia dengan diri saya, menganggap sama kondisi orang lain dengan kondisi saya. Padahal itu hal yang tidak masuk akal, mana mungkin orang lain sama dengan kita kan?

Dan saya tiba-tiba menemukan analogi itu. Untuk mengubah benda yang berbentuk cair menjadi padal aja beda-beda suhu yang dibutuhkan, apalagi mengubah manusia. Ini membuat saya harus berfikir lebih cerdas, belajar untuk lebih bisa menempatkan diri ketika akan memberikan saran kepada orang lain, di posisi mana sebaiknya saya berfikir ketika akan mencari saran.

Ya Allah, muter-muter sangat ya tulisan ini, hahahaha

Intinya semua kondisi itu berbeda meskipun tujuannya sama. Kondisi yang berbeda membutuhkan treatment yang berbeda-beda, jadi sebelum memberikan treatment, kenali dulu objeknya. Untuk hal yang sederhana saja pengenalan objek itu harus, apalagi hal yang kompleks. Sekompleks kebiasaan manusia. Mari belajar memahami kondisi orang lain dulu sebelum "memaksa" memberi treatment, baik itu teguran, saran ataupun kritik. Kalau nggak "memaksa"?

Kalau nggak memaksa, silahkan sampaikan apa yang ingin Anda sampaikan, lalu jangan baper kalau tidak ditanggapi sesuai mau Anda.

#eaaaa

No comments:

Post a Comment