Akhir-akhir ini saya merasa tersesat. Bukan dalam arti sebenarnya. Saya merasa tersesat dalam pikiran. Tak bisa dipungkiri, akhir-akhir ini karena efek media sosial terlalu banyak informasi yang masuk ke otak kita. Baik yang benar maupun hoax, baik yang kita butuhkan maupun tidak, dan jujur saya itu membuat saya tersesat. Saya jadi lupa apa tujuan saya, saya jadi lupa apa yang seharusnya menjadi fokus saya, bahkan saya jadi lebih sibuk ngepoin orang lain daripada fokus pada perbaikan diri dan keluarga saya. Fatal banget ya.
Bukan salah media sosialnya sih sebetulnya, kesalahan ada pada saya yang tidak mempersiapkan diri untuk era banjir informasi seperti saat ini. Seharusnya seperti berbelanja, saya hanya mengambil barang-barang yang saya butuhkan, bukan mengambil semua barang sehingga bahkan saya bingung barang ini akan saya apakan sampai pada akhirnya barang itu rusak dan membusuk di rumah saya. Seperti itulah kira-kira gambarannya. Informasi jaman now layaknya barang-barang di rak-rak swalayan yang bisa kita ambil gratis! Sayangnya tidak ada keterangan jelas mana barang yang asli dan mana barang yang palsu. Seperti itu.
Banjir informasi ini memang seperti banjir sungguhan. Agar susah melawan arusnya. Dan ketika kita ikut arusnya, justru kita akan tersesat. Duh, bingung ya..
Karena itulah, salah satu resolusi saya lagi adalah ingin kembali fokus pada hal-hal yang bermanfaat untuk saya dan keluarga saya ke depan. Fokus kepada hal-hal yang membahagiakan untuk menjadi keluarga yang bahagia.
Kalau dirinci mungkin seperti ini :
1. Mempunyai jadwal kegiatan rutin harian
2. Mempunyai rencana mengisi hari libur yang bermanfaat
3. Mempunyai kegiatan rutin yang bermanfaat dan berpahala
4. Mengkonsumsi makanan yang sehat, halal dan secukupnya
5. Memiliki peta target hidup untuk masing-masing anggota keluarga.
Menghindarkan diri dari :
1. Baper atas omongan/postingan orang lain
2. Tersinggung yang tidak perlu
3. Memikirkan yang tidak perlu
Mungkin seperti itu saja dulu secara garis besarnya, untuk lebih rinci nanti aku rinci lagi,,hahaha
#odop
#resolusi
Selamat mbak, kamu telah melewati maturity yang baik.. keep it the good work
ReplyDeleteWaahh..terima kasih mas..semangat berbenah!! ��
DeleteSemoga kita semua bisa memenuhi harapan kita masing2
ReplyDeleteAmiiiinn.. terima kasiihh
DeleteKeren nih mbak Ana resolusinya. Lanjudgan! ��
ReplyDeleteKeren tapi melenceng dari tugas grup iki..duuhh T.T
DeleteHarus pintar menyaring informasi di jaman now ini ya mbak
ReplyDeleteBener beud...kalau tidak bisa tersesat!!
DeleteCakep, menghindarkan diri dari baper, tersinggung dan hal yg tidak perlu.
ReplyDeleteSukses resolusinya mb.
Amiiin. Matur suwun mbaakk :)
DeleteWaaah, mantap resolusinya. Semoga diberi kekuatan menuju ke sana.
ReplyDeleteBaca tulisan mbak, saya jadi ingat materi di Odop4 lepas, tentang serangan "aku" atau "saya". Masih ingat kan? Eh, kita satu grup ngak ya di Bawang Merah? Saya terkesan sekali dg materi itu. Karena saya juga sering gitu saat nulis. Tapi, setelah ada materi itu, jd lebih memperhatikan penggunaan kata yang berulang-ulang, berdekatan.
Iyes betul kita satu grup bawang..
DeleteTapi saya masih sering terjebak disitu.. :(
Resolusi cakep... Anti baper yes
ReplyDeleteAnti baper baper club mbak :D
DeleteFokus pada hal-hal yang membahagiakan juga untuk kebaikan. Semangat mbak ^^
ReplyDeleteSemangat! Terima kasih mbak :)
DeleteSemangat! Terima kasih mbak :)
DeleteBaper, hal sepele yang sering terbawa. Tetep semangat mbak
ReplyDeleteBener mbak,,semangat!! Terima kasihhh :)
Deletesay no to baper..mantabbbsss
ReplyDeleteKita bisa!! Semangat
DeleteAbad 21 banayk sampah . Eh
ReplyDeleteHarus sering-serinh ngebalikin fokus nih
Kalau kata orang-orang, luruskan niat, hehehe
DeleteKeren resolusinya. Ditulis secara umum. Boleh ya nyontek
ReplyDeleteSangat sangat sangat boleeehhh :)
DeleteIni dia nih. Kadang suka terlenakan dengan hal-hal yang kurang bermanfaat selama berjam-jam... Nanti ujung-ujungnya nyesel..
ReplyDeleteBahahahaha,,itu! Bener banget itu
Delete