Tuesday, 12 December 2017

Harapanku untuk (Aku)

Akhir-akhir ini saya merasa tersesat. Bukan dalam arti sebenarnya. Saya merasa tersesat dalam pikiran. Tak bisa dipungkiri, akhir-akhir ini karena efek media sosial terlalu banyak informasi yang masuk ke otak kita. Baik yang benar maupun hoax, baik yang kita butuhkan maupun tidak, dan jujur saya itu membuat saya tersesat. Saya jadi lupa apa tujuan saya, saya jadi lupa apa yang seharusnya menjadi fokus saya, bahkan saya jadi lebih sibuk ngepoin orang lain daripada fokus pada perbaikan diri dan keluarga saya. Fatal banget ya.

Bukan salah media sosialnya sih sebetulnya, kesalahan ada pada saya yang tidak mempersiapkan diri untuk era banjir informasi seperti saat ini. Seharusnya seperti berbelanja, saya hanya mengambil barang-barang yang saya butuhkan, bukan mengambil semua barang sehingga bahkan saya bingung barang ini akan saya apakan sampai pada akhirnya barang itu rusak dan membusuk di rumah saya. Seperti itulah kira-kira gambarannya. Informasi jaman now layaknya barang-barang di rak-rak swalayan yang bisa kita ambil gratis! Sayangnya tidak ada keterangan jelas mana barang yang asli dan mana barang yang palsu. Seperti itu.


Banjir informasi ini memang seperti banjir sungguhan. Agar susah melawan arusnya. Dan ketika kita ikut arusnya, justru kita akan tersesat. Duh, bingung ya..

Karena itulah, salah satu resolusi saya lagi adalah ingin kembali fokus pada hal-hal yang bermanfaat untuk saya dan keluarga saya ke depan. Fokus kepada hal-hal yang membahagiakan untuk menjadi keluarga yang bahagia.

Kalau dirinci mungkin seperti ini :

1. Mempunyai jadwal kegiatan rutin harian
2. Mempunyai rencana mengisi hari libur yang bermanfaat
3. Mempunyai kegiatan rutin yang bermanfaat dan berpahala
4. Mengkonsumsi makanan yang sehat, halal dan secukupnya
5. Memiliki peta target hidup untuk masing-masing anggota keluarga.

Menghindarkan diri dari :

1. Baper atas omongan/postingan orang lain
2. Tersinggung yang tidak perlu
3. Memikirkan yang tidak perlu

Mungkin seperti itu saja dulu secara garis besarnya, untuk lebih rinci nanti aku rinci lagi,,hahaha

#odop
#resolusi
 

27 comments:

  1. Selamat mbak, kamu telah melewati maturity yang baik.. keep it the good work

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waahh..terima kasih mas..semangat berbenah!! ��

      Delete
  2. Semoga kita semua bisa memenuhi harapan kita masing2

    ReplyDelete
  3. Keren nih mbak Ana resolusinya. Lanjudgan! ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Keren tapi melenceng dari tugas grup iki..duuhh T.T

      Delete
  4. Harus pintar menyaring informasi di jaman now ini ya mbak

    ReplyDelete
  5. Cakep, menghindarkan diri dari baper, tersinggung dan hal yg tidak perlu.
    Sukses resolusinya mb.

    ReplyDelete
  6. Waaah, mantap resolusinya. Semoga diberi kekuatan menuju ke sana.

    Baca tulisan mbak, saya jadi ingat materi di Odop4 lepas, tentang serangan "aku" atau "saya". Masih ingat kan? Eh, kita satu grup ngak ya di Bawang Merah? Saya terkesan sekali dg materi itu. Karena saya juga sering gitu saat nulis. Tapi, setelah ada materi itu, jd lebih memperhatikan penggunaan kata yang berulang-ulang, berdekatan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes betul kita satu grup bawang..

      Tapi saya masih sering terjebak disitu.. :(

      Delete
  7. Fokus pada hal-hal yang membahagiakan juga untuk kebaikan. Semangat mbak ^^

    ReplyDelete
  8. Baper, hal sepele yang sering terbawa. Tetep semangat mbak

    ReplyDelete
  9. Abad 21 banayk sampah . Eh
    Harus sering-serinh ngebalikin fokus nih

    ReplyDelete
  10. Keren resolusinya. Ditulis secara umum. Boleh ya nyontek

    ReplyDelete
  11. Ini dia nih. Kadang suka terlenakan dengan hal-hal yang kurang bermanfaat selama berjam-jam... Nanti ujung-ujungnya nyesel..

    ReplyDelete