Posting ini gue tulis buat sahabat-sahabat gue yang sedang dan akan menjadi Ibu (ibu-ibu laktasi halooo :D para bumil, halooo)...ingatlah bahwa kita hebat. Dan jangan biarkan ada yang berkata sebaliknya.
Pernah liat gambar di atas? Yeah itu dari google...
Itulah salah satu bukti bahwa kita hebat. Hanya salah satu. Dan masih banyak lagi bukti bahwa kita ini hebat. Ibu adalah orang yang hebat. Iya, kita juga. :)
Pernah suatu ketika datang seorang laki-laki kepada Rasulullah saw, ia
bertanya kepada Rasulullah saw," Ya Rasulullah, siapa dari manusia yang
paling berhak aku utamakan? Rasulullah saw bersabda "Ibumu". Laki-laki
tersebut bertanya kembali, "kemudian siapa lagi?" Rasulullah saw
bersabda, "kemudian ibumu". Laki-laki tersebut betanya kembali,
"kemudian siapa lagi?" Rasulullah bersabda, "kemudian ibumu". "Kemudian
siapa lagi?" Rasulullah bersabda, "kemudian ayahmu". (HR Muslim ).
Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya "Al-Jami'ul Al-Ahkamil Qur'an"
mangatakan bahwasanya hadits tersebut menunjukan tiga kecintaan dan
pengorbanan seorang ibu. Ketiga perakara itu, pertama adalah pengorbanan
seorang ibu ketika dalam keadaan hamil, kedua adalah pengorbanan ketika
melahirkan, dan ketika adalah pengorbanan ketika menyusui serta
mendidik anak. Ketiga perkara tersebut dilakukannya seorang diri.
Perkara
pertama, hamilnya seorang ibu. Saat seorang ibu hamil tubuhnya menjadi
rentan akan 'bahaya'. Berat tubuhnya menjadi dua kali lipat, karena
memebawa kita di dalam rahimnya. Hal itu berlangsung kurang lebih selama
Sembilan bulan. Kecintaannya kepada kita telah dicurahkannya sejak saat
itu, ia selalu mendahulukan keselamatan bayinya daripada dirinya
sendiri. Ia tidak pedulikan berat beban tubuhnya yang bertambah karena
kehdiran kita di rahimnya.
Perkara kedua, saat ibu melahirkan.
Saat-saat inilah yang dinantikan oleh seorang ibu. Saat dimana ia dapat
melihat buah hatinya setelah selama kurang lebih sembilan bulan
mengandungnya. Namun saat-saat ini juga merupakan saat-saat yang paling
beresiko tinggi dalam hidupnya. Karena melahirkan rentan sekali dengan
kematian. Tak sedikit ibu yang rela mengorbankan nyawanya demi lahirnya
sang buah hati.
Perakara ketiga, saat menyusui dan mendidik.
Setelah melewati masa-masa kritis ketika melahirkan. Tugas seorang ibu
tidak lantas selesai begitu saja. Ia haruslah menyusui bayinya sebagai
makanan pertama si bayi. Dalam benaknya hanya ada bagaimana agar bayinya
tumbuh sehat. Paling tidak kebutuhan jasadiahnya terpenuhi. Setelah
lewat masa menyusi dan bayinya tumbuh dewasa ia harus mendidiknya agar
kelak menjadi anak yang soleh dan solehah. Mendidik dengan cinta kasih
dan kesabaran yang bagai sang surya menyinari dunia.
Ketiga
perkara tersebut yang menjadikan seorang ibu mempunyai tiga keutamaan
daripada seorang ayah. Dan ketiga perkara tersebut tidak pernah bisa
kita balas sepanjang hayat kita walaupun dengan emas permata seluruh
dunia. Wallahu 'alam bi showab
Sumber : dari sini
Kurang hebat apalagi kita?
Percayalah, Allah sayang banget sama kita, dan karena kita disayang, apapun yang kita butuhkan akan Allah berikan, ujian apapun yang diberikan ke kita, pasti kita kuat menjalaninya. Dan jangan biarkan orang lain mengatakan sebaliknya.
Sewaktu menjadi anak perempuan, kita hebat
Sewaktu menjadi seorang istri, kita hebat
Sewaktu menjadi menantu, kita hebat
Sewaktu menjadi ibu, kita lebih hebat lagi
Sewaktu menjadi ibu dari beberapa anak,,,kurang hebat apalagi kita?
Sewaktu menjadi anak perempuan, istri, menantu, ibu, pegawai, mahasiswa sekaligus...
Tak ada seorangpun yang boleh mengatakan kita tidak hebat!!!
Ada yang bilang :
Kesulitan yang
dialami oleh ibu hamil, baik letih, sakit, gangguan kesehatan, kejiwaan,
materi pada waktu yang banyak. Kesemuanya itu -insyaallah- ada pahala dan
balasan yang dicatat untuk wanita hamil. Seorang hamba muslim akan diberi
pahala oleh Allah pada semua musibah yang menimpanya di dunia, hingga duri
yang mengenainya, Allah akan hapuskan dosa-dosanya. Maka sakit yang saat
melahirkan dan saat hamil, lebih agung dan lebih besar.
Dan gue percaya itu. :)
Terkhusus posting kali ini gue persembahkan buat : @tyaghita
No comments:
Post a Comment