Thursday, 13 November 2014

Manajemen ASIP Ala Saya

Sebagai seorang ibu yang bekerja 12 jam di luar rumah dan ingin tetap memberikan ASI untuk anak, saya selalu menyempatkan diri untuk memompa ASI setiap hari di kantor.

Dari awal hamil anak pertama, saya mulai cari-cari ilmu per-ASI-an ini. Mulai gimana cara memerahnya, gimana cara menyimpannya, gimana cara menyajikannya, dll, dsb. Dan akhirnya agak-agak bingung karena banyak versinya. Gyahahahaha,,biasa, ibu baru itu kepo, dan suka takut bereksperimen sendiri.

Akhirnya saya pakai versi apa yang ada di ingatan saya plus belajar dari pengalaman. Learning by doing gitu deh ceritanya.

Dan di sini saya akan menuliskan apa yang selama ini saya lakukan. Sila dicek nyak :

1. Bagaimana memerahnya?

Saya memerah ASI menggunakan pompa ASI. Banyak sekali jenis pompa ASI tersedia sekarang. Mulai yang manual dengan harga murah, hingga yang elektrik plus dengan harga yang sepadan. Hehehe. Saya sendiri sejak kelahiran anak pertama saya di tahun 2011, sampai saat ini (anak kedua) masih setia menggunakan pompa ASI manual merek Pigeon.

Bagi yang suka memerah langsung menggunakan tangan, bisa juga kok. Silahkan browsing aja caranya, insyaallah banyak yang mengupasnya dan menuliskannya di internet :)

2. Bagaimana menyimpannya?

Saya biasa menyimpan ASI dalam botol-botol kaca kemudian ditaruh di kulkas atau di freezer. Tergantung kapan ASI itu akan diberikan. Kalo kiranya bakalan lama diberikannya, saya taruh di freezer. Kalo beberapa hari ke depan akan diberikan ya saya simpannya di kulkas bawah.

Tentu saja saya jadi menjaga isi kulkas, hehe, takut terkontaminasi. Nah dulu ada nih teman saya, karena naruhnya di kulkas kantor, yang kita tidak bisa mengatur apa aja yang boleh masuk, dia menyiasatinya dengan terlebih dahulu membungkus botol penyimpan ASI dengan plastik sebelum ditaruh di kulkas. :)

Saya biasanya mengisi botol-botol ini dengan isi 100 ml, karena memang anak saya sekali minumnya segitu. Untuk bayi yang baru lahir, biasanya isi botolnya sekitar 40-60 ml. Sesuaikan kebutuhan sekali minum bayinya aja, fleksibel.

3. Bagaimana menyajikannya?

Untuk menyajikan ASIP beku, saya merendam botol-botol berisi ASIP beku tersebut dengan air biasa sampai ASIP tersebut cair. Jika akan langsung diberikan, setelah cair ASIP tersebut saya hangatkan. Caranya air rendaman saya ganti dengan air hangat sampai ASIP tersebut menjadi hangat. Setelah hangat, tuang ke botol saji.

Jika tidak akan langsung diberikan, ketika sudah cair tapi masih ada sedikit es batunya, saya ambil botol berisi ASIP tersebut lalu saya letakkan di kulkas bawah. Dan saya akan menghangatkannya nanti ketika akan diberikan.

Mudah bukan? Tidak ribet sama sekali. Percaya deh sama saya, yang sudah mempraktekkannya hampir 4 tahun ini :)

Happy pumping!!

No comments:

Post a Comment