Gue sebetulnya pengen menulis sendiri tentang FC ini, tapi gue takut salah penafsiran dimana nanti akibatnya adalah muncul teori baru tentang FC ini. Mungkin juga nanti ada yang ngikutin teori gue itu dan konsultasi ke gue dan ternyata hasilnya ga sesuai yang diharapkan dan malah minta pertanggungjawaban ke gue.. Oh tidaaaaaaakkk
Sila dibaca, berikut hasil
FOOD COMBINING
Food
Combining (FC) is not the name of another ‘make you slim’ diet nor the name of
eating art method *laughing*
FC
adalah pola makan yg mencari keseimbangan dalam tubuh. Orientasi FC adlh
pencapaian PH darah yang netral antara acid-base (asam-basa). Anggaplah PH
darah bagai garis lurus yg memiliki 2 kutub. Asam (Acid) dan Basa (Base) di
masing2 ujung kiri-kanannya. PH darah yg ideal, ada di tengah-tengah, netral.
Saat itulah semua fungsi tubuh kita berjalan dgn normal tanpa masalah.
Yang umum
terjadi akibat dari pola makan kebanyakan org adalah : PH darah tergeser ke
arah kutub Acid. Disaat itulah beragam problem mulai bermunculan dan semua
berpotensi menyebabkan penyakit. Dari yg ringan hingga fatal. Beragam bentuk
kegagalan kerja organ, malfungsi sistem, sel yg berubah sifat menjd radikal
muncul saat darah di PH itu.
Prinsip pola makan FC sangat sederhana, upaya utk
mengubah kondisi tadi dan menarik PH darah cenderung kutub acid ke basa. Dengan
banyak konsumsi makanan pembentuk basa (buah-sayur) serta mengadopsi pola makan
yg tdk memancing PH darah asam. Meminimkan proses makanan, memperhatikan paduan
unsur makanan, mengharmonikannya dgn karakter sistem cerna tubuh adalah upaya
konkrit dalam menarik atau menjaga PH darah agar selalu berada pada posisi netral.
Agar semua selalu normal. Saat semua normal, apapun problem tubuh mudah
teratasi. Kesehatan terjaga baik krn daya tahan mampu bekerja maksimal. Berat
badan stabil ideal, krn tubuh yg sehat akan selalu konsisten memelihara level
normal massa otot dan cadangan lemak.
FC adalah salah satu pola makan yg
memperhatikan asupan makanan tdk hanya dr nilai gizinya tapi ke hal yg lbh substansial.
Yaitu bagaimana tubuh menyikapi dan mengabsorsi dengan baik kandungan gizi yg
ada dalam satu unsur makanan? Bagaimana memadukannya dgn unsur lain? Kapan wkt
yg tepat utk memakannya? Adlh slh satu contoh seni dlm berpola makan FC. Itulah
sebabnya pelaku FC mampu makan hingga kenyang namun tanpa menimbulkan rasa
tidak nyaman atau menyebabkan kegemukan.
Mayoritas kegagalan diet adalah krn
pelakunya merasa tersiksa, bosan dan kelaparan secara berkepanjangan. Dan
kadang timbulkan penyakit atau kondisi kurang nyaman bagi tubuh. Bahkan membuat
penyakit fatal dalam jangka panjang. Belum lagi gangguan psikologis akibat rasa
tdk nyaman krn lapar berkepanjangan plus keinginan makan ini-itu yg teredam. FC
menisbikan kondisi tersebut. Pelakunya selalu mampu makan kenyang, puas namun
segera diproses dgn baik oleh tubuh. Psikologis dan fisiologis prima setiap
saat dan anatomis tubuh terjaga selalu, ideal, walau mgkn tdk sempurna, tp
sehat.
Salah
satu yg identik dgn pola makan FC adlh ciri khas untuk sarapan dgn
mengkonsumsi buah segar ketimbang makanan lain. Kenapa bisa demikian? Ada
baiknya kita mengenal sistem tubuh kita sblm mencari tahu alasannya kenapa?
Agar jelas.
Tubuh punya siklus biologis dlm melakukan metabolisme yg biasa
disebut sbg Ritme Sirkadian. Dibagi berdasar waktu 24 jam.
Mulai pk.
12.00-20.00, tubuh membuka kesempatan untuk kita bisa menyerap bahan makanan sesuai
dengan kebutuhannya.
Pukul 20.00-04.00 tubuh memproses apa yg td dimakan, serta
mempergunakannya sesuai dengan keperluan tubuh. Diperlukan energi yg besar di
fase ini, itulah sebabnya Tuhan mendisain wkt ini sbg siklus istirahat kita.
Pukul 04.00-12.00 adlh waktu dimana ‘sisa proses’, dibuang dari tubuh. Dlm bentuk
kotoran, urine, keringat atau nafas. Di fase ini tubuh juga memerlukan energi
yg sangat besar. Yg membuatnya agak sulit, tenaga tsb hrs terbagi dgn aktivitas
pagi. Pdhal energi utk ‘mengeluarkan’ tsb hrs dikonsentrasikan agar kerja tubuh
tidak terganggu serta kondisi jangka pendek/panjang. Agar proses ‘pengeluaran’
ini bebas dari gangguan, sebaiknya dipilih makanan yang tidak memberatkan
pencernaan. Itulah sebabnya FC mempergunakan buah sbg sarapan pagi. Krn
sifatnya yg ringan dan mudah cerna serta ckp lengkap unsurnya.
Pilihan buah yg
berserat, manis pohon dan berair, adalah contoh terbaik dari buah yg ideal
dipergunakan utk sarapan. Sebagai negara tropis, Indonesia sangat ideal dlm
menyediakan pasokan buah seperti demikian. Pilihlah buah local. Selain harganya
yg lbh murah, apabila diproduksi dgn baik, buah lokal memiliki wkt panen yg
jauh lbh dekat ke wkt santap. Sehingga kesegaran, nutrisi, enzyme-nya msh
terjamin tersedia dgn baik bagi tubuh. Cuci bersih sblm dikonsumsi. Konsumsi
dengan dua cara, buah potong atau pergunakan juicer atau blender. Keduanya
punya kelebihan masing-masing. Makan buah atau minumlah jus buah perlahan agar
fructose (gula buah) tdk membuat lonjakan gula dlm tubuh secara mendadak. Buah
punya sifat yg mudah mengenyangkan, namun krn ringan serta cepat urai ia juga
mudah membuat lapar kembali. Itu sebabnya sarapan buah dilakukan secara
repetitif antara pagi hingga jelang makan siang agar tdk terganggu rasa lapar.
Sayur mentah segar bs jadi pengganti buah bila tdk tersedia, diluar itu
konsumsi 1 butir telur jg msh mampu ditoleransi. Namun tdk bg nasi goreng,
sereal dgn susu, roti dlm berbagai bentuk, susu dgn produk turunannya, apalg
sosis, bacon dsb. Bahkan segala macam bentuk bubur yg sering disalah kaprahkan
sebagai makanan lunak yg ringan serta mudah untuk dicerna.
Banyak
yang mengira protein hewani adalah unsur terpenting dalam bahan pangan
terkait kelangsungan hidup manusia. Alasan ini bisa disebabkan oleh
banyak sebab, dr mulai gengsi, rasa, sensasi efek rasa kenyang pasca
menyantapnya. Juga pemahaman mendasar bhw protein hewani adlh sumber pembangun
blok sel2 tbh terbaik. Hence identical with human growth. Pdhl
(terlepas dari mslh rasa bg lidah) protein hewani tdk serta merta lbh baik dr
protein nabati atau unsur makanan lain.
Protein hewani hadir dengan banyak
kelemahan mencolok yang sangat menyulitkan bagi kerja sistem pencernaan
manusia. Kelemahan mencolok utama adalah minimnya pasokan enzyme dalam bentuk
apapun bagi kehidupan manusia yang menyantapnya. Krn mayoritas protein hewani
hrs dimasak matang demi menghindari beragam bakteri atau ujud renik negatif
lain yg terbawa. Sementara panas tinggi mematikan segala macam bentuk enzyme
yang hidup. Bahan pangan minim enzyme biasanya buruk bg tubuh. Protein hewani
jg butuh proses panjang dan lama utk diurai di sistem cerna manusia, bila
dikonsumsi dlm jmlh yg banyak. Proses lama tersebut tdk identik dgn rasa
mengenyangkan yg lama dan panjang seperti disangkakan oleh banyak orang. Justru
menyita energi kehidupan dlm jumlah besar harus dikonsetrasikan bg sistem
cerna, tersita dr alokasi lain pd tubuh. Akibatnya muncul rasa lelah, kantuk,
lesu, malas sebagai upaya penghematan energi oleh tubuh. Agar protein tercerna
baik. Melakukan aktifitas yg rumit dan menyita energi jelas akan membuat proses
cerna protein hewani terganggu kesempurnaannya. Akibatnya ia bisa tersisa tdk
dlm hitungan jam utk cerna tp dlm hitungan hari. Akhirnya berubah sbg sampah
tak berguna.
Protein hewani dlm jumlah besar jg mengganggu pencernaan unsur
lain spt karbohidrat, krn beda kerja enzyme cernanya. Enzim Amilase utk cerna
karbohidrat lgsng berhenti bgt enzym pepsin utk proses protein muncul. Karbo
berhenti diproses. Itulah sebab pasca konsumsi steak besar dan kentang goreng,
acap timbulkan rasa kembung tdk nyaman, kantuk berlebihan. Protein hewani yg
dikonsumsi dlm jumlah berlebih jg pancing rasa agresivitas negatif. Krn zat
pengantar syaraf yg terpicu. Norepinefrin/Noreadrenaline adlh neurotransmitter
yg bertanggung jwb thdp rasa awas, sigap, agresif bagi manusia. Tp produksi
berlebihan akibat konsumsi protein hewani dlm jmlh banyak, membuat zat itu beri
efek samping bagi manusia. Rasa gelisah yg tidak nyaman berkepanjangan, stress
tanpa akhir walau tak bersebab, adlh contoh konkrit dr imbas negative. Konsumsi
protein berlebih yg picu norepinefrin. Contoh lain? Lihat saja hewan karnofira
yg identik dgn lambang kekuatan. Spt singa atau harimau. Walau sekilas kuat dan
perkasa krn konsumsi protein hewani. Tp sbnrnya mrk rentan pasokan energy. 2/3
dari hidup harian mereka dipakai utk tidur, bukti betapa sistem cerna mrk hrs
bekerja keras utk proses protein hewani. Sementara hewan yg kuat dan besar
secara fisik serta hidup normal juga aktif, malah didominasi oleh pemakan
tumbuhan.
So msh mendewakan protein hewani sbg unsur utama-terpenting dlm
asupan makanan kita? Makanlah protein hewani seperlunya.
Berikut
adalah paparan tentang fase yang agak bersifat juklak teknis agar bgmana pola
makan termaksud bisa disebut sebagai food combining. Sebab banyak jg org yg
mengira mrk melakukan ternyata mrk salah
mendapatkan info dan akhirnya terjebak melakukan yang salah. Dan
menempatkan sebagai pola makan pengurus
badan yg tdk berbeda jauh dgn pola pencekikan kalori dlm waktu makan. Sehingga
tidak jarang pelaku dunia kesehatan konvensional mendpt info salah mencap sbg pola makan penyebab kurang nutrisi.
Berikut adlh fase lanjutan yg bersifat
agak detil, berupa padu-padan unsur makanan, sila simak baik-baik.
No this-no
FC!
FC sejatinya bagi makanan dlm bbrp unsur, namun utk lebih
menyederhanakannya mari kita jadikan 3 unsur populer saja. Krn unsur ini
populer dan cukup mudah dimengerti oleh masyarakat awam. Antara lain : Protein,
Pati dan Sayuran.
Sebenarnya
sayuran sudah mewakili unsur pati dan protein sekaligus dlm jumlah yg lbh sederhana,
tp sesuai budaya makan Indonesia lbh terkonsentrasi utk mengkonsumsi pati
(karbohidrat) dlm jumlah besar, ie: nasi mungkin agak sulit dimengerti bilamana
ditempatkan sayur (dan jg buah) sbg sumber karbohidrat! Hence we segregate!
Pisahkan saja, gampang dimengerti.
FC
mengenal padu padan cocok atau tidak cocok untuk setiap unsur makanan. Berikut
detil yang bisa disampaikan.
Protein
(hewani) – Sayur -> Paduan serasi!
Pertemuan
antara kandungan protein padat dan lemak hewani terimbangi sayur. Kombinasi
antara protein-sayuran dlm jumlah tepat membuat PH netral darah tercapai.
Idealnya sayur dimakan segar (mentah). Beragam enzyme hidup dlm sayur segar
akan masuk dan segera dimanfaatkan oleh tubuh, menetralisir beratnya protein
hewani. Tapi ke-idealan ini sulit tercapai, pabila konsumsi protein 2-3 kali
lipat lbh besar drpd konsumsi sayuran segar. Tapi ke-idealan ini sulit
tercapai, pabila konsumsi protein 2-3 kali lipat lbh besar drpd konsumsi
sayuran segar (sorry). Seperti yang umum
kita temui dlm menu makan, dimana hidangan protein hewani ditemani sayur segar
sbg penghias (garnish).
Protein
(hewani) – Pati -> Padu padan yg tidak ideal!
Kendati
sulit diterima, beginilah sistem cerna tubuh bekerja. Bila dikonsumsi dlm
jumlah dominan, contoh : sepiring nasi dan sepotong paha ayam goreng, membuat
sistem cerna kerepotan. Enzyme cerna yg terpakai misalnya akan kesulitan
memilah antara protein dan pati yg harus diproses krn sifat enzymenya. Pati
memerlukan enzyme amilase sebagai pemecah agar bisa dicerna dan serap oleh
tubuh, banyak terdapat dlm air liur. Sementara protein memerlukan enzyme Pepsin
sebagai pemecah unsur-unsurnya agar mudah tercerna oleh tubuh. Sayangnya kerja
Amilase akan berhenti begitu tubuh mengaktifkan enzyme Pepsin. Itu sebabnya
konsumsi pati-protein salah. Sementara pati biasa dimakan dlm jumlah besar.
Akibatnya pola makan menjadi tdk efektif dlm menyumbang kebutuhan tubuh. Pati
tak tercerna hanya menghasilkan tumpukan sampah-residu diluar kemampuan
toleransi tubuh yg akhirnya merubah harmoni.
PH
darah yg menjadi asam, tumpukan kotoran di usus besar yg sulit dibuang tubuh
adlh contoh masalah tertimbun perlahan. Dan lambat laun scr akumulatif akan
menghadirkan masalah problem degeneratif (penurunan fungsi organ) yg jauh lbh
parah. Dari sisi zat pengantar syaraf (zps) yg dipicu, jg bisa tercipta mslh
baru:
Protein
pemicu zps. Norepinefrin -> rasa awas.
Pati
memicu produksi zps Serotonin -> rasa nyaman dan relaks.
Dua
jenis neurotransmitter yg berbeda sifat terpicu. Mengakibatkan rasa nyaman dan
rasa awas tercampur ciptakan rasa tdk nyaman secara psikologis-fisiologis.
Pati
– Sayuran -> Padu padan serasi, normal krn keduanya berbasis karbohidrat.
Lbh
mudah cerna dan diterima oleh tubuh. Tp saat pati dikonsumsi jauh lbh banyak dr
sayuran dpt tercipta lonjakan gula yg berefek tdk baik utk tubuh. Atau pabila
sayuran dikonsumsi dlm keadaan telah diproses panjang, masak, suhu tinggi
hingga enzimnya mati, tdk serasi lg.
Demikian
penjabaran singkat mengenai padu-padan unsur makanan yg populer dlm FC agar mudah dimengerti. Kenapa demikian?
Saat padu padan tlh terjadi, tubuh akan menerima dan mencerna semua dengan baik
dan juga memprosesnya secara maksimal. Kita akan lbh mudah menjadi kenyang dan
tetap terasa bugar. Daya tahan tubuh menguat serta fungsi semua organ menjd
prima. Itu sebabnya pola makan FC tdk mempermasalahkan brp jmlh kalori,
kandungan gizi atau indeks Glikemik dll secara detil. Krn fokus utamanya adlh
fungsi tubuh dan harmonisasinya dgn unsur makanan yg masuk agar bisa maksimal
saling bekerja sama.
Yg
pasti FC tdk akan membuat Anda kelaparan, kebingungan menghitung kalori, Indeks
Glikemik, kandungan protein, lemak dll. Tubuh tidak akan didikte sesuai
keinginan tp berorientasi pd kesehatan, mencari berat idealnya sendiri, turun
atau naik. Perlahan menghilangkan problem kesehatan yg menghantui
bertahun-tahun dan menisbikan pemakaian obat2an secara tdk wajar. Itulah
sebabnya pola makan ini sangat ideal utk diaplikasikan oleh siapapun, krn
orientasinya adlh kesehatan hakiki.
Buah-buahan
adalah satu-satunya penyumbang air, enzim dan nutrisi yg berbentuk basa (selain
sayuran) bagi tubuh. Diasup secara rutin, dengan cara benar, buah dapat membuat
kerja pencernaan menjadi sangat ringan sehingga menyehatkan. Karena buah telah
memiliki enzim yg mampu mengurai molekulnya sendiri dlm sistem cerna, sekaligus
sumbang enzim bg tubuh. Buah memiliki kandungan serat dan enzim cerna yg mampu
bantu tubuh hilangkan tumpukan makanan dr usus besar. Energi tubuh terhemat krn
buah luar biasa mudah dicerna. Hingga bisa dimanfaatkan utk membantu fungsi
tubuh yang lain. Pemasok energi sangat cepat, karena fructose (gula buah) mudah
diserap tubuh, tanpa membuat beban berlebihan bg pancreas. Sebaiknya buah
dikonsumsi dlm keadaan matang pohon. Enzim cernanya telah lengkap, hingga tdk
hrs dicerna oleh lambung. Buah matang pohon memiliki kandungan gula buah yg
sederhana. Buah mengkal tidak, menyulitkan system cerna.
Tapi
buah menjadi sulit cerna saat dikonsumsi bersamaan dengan makanan padat
lainnya. Fructose cenderung merusak mereka. Selain itu kandungan asam
karbonat/vit. C pada buah mengganggu kerja enzim cerna amilase (karbo) dan
pepsin (protein).
Makanlah
buah dalam keadaan perut kosong agar maksimal gunanya. Makan buah pasca makan
berat sgt ganggu kesehatan. Buah dikonsumsi stlh makan akan mengubah buah
menjadi racun tak berguna utk tubuh plus merusak apa yg telah dimakan. Konsumsi
buah dlm keadaan perut kosong tdk menimbulkan masalah bg asam lambung, karena
sifat buah adalah pembentuk basa. Kecuali bila alam bawah sadar tlh ada
ketakutan tinggi thdp buah, bisa memicu sakit perut atau biasa disebut psychosomatic.
Buah
ideal dimakan saat sarapan, karena sesuai dengan siklus ritme sirkadian, dimana
pagi hari energi cerna harus dihemat. Makan buah di pagi hari membantu fase
pembuangan ritme sirkadian. Membersihkan tumpukan kotoran pada usus besar. Usus
besar yang bersih dan sehat, factor penting bagi kehidupan yang sejahtera untuk
jangka panjang (juga berat bdn ideal).
Makan
buah di pagi hari harus dengan perlahan agar ia tersentuh dengan air liur
sehingga tercerna sempurna. Sifatnya yg mudah cerna juga membuat buah mudah
membuat kenyang namun lapar lagi dlm waktu dekat. Karena itu makan buah secara
akumulatif di pagi hari. Jangan makan buah sekali saja, bekali diri dgn buah
bila beraktivitas. Makanlah setiap terasa lapar. 1 butir apel atau pir, mampu
mengusir rasa lapar. Hingga tiba waktu menjelang makan siang.
FC Saat Puasa
Kibulan
hari ini seputar sanggahan mengapa suggest saya utk bersahur minim protein
hewani? Lebih antara buah dan sayur melulu. Menurut info yang diterima atau
disampaikan para penyanggah, mereka menemukan bhw protein hewani lbh menghemat
tenaga jg mengenyangkan puasa. Berdasar pd konsensus “protein lebih lambat
dicerna oleh tubuh, tdk spt karbohidrat” sehingga ditengarai membuat waktu
kenyang lbh lama. Baiklah, saya berikan fakta seputar apa yg ada di protein
hewani dan apa yang ada di tubuh kita sebagai manusia, dan bgmana hubungannya?
Protein
hewani mungkin lengkap dlm unsur, namun tubuh manusia tdk sepenuhnya bereaksi
sesuai dgn jumlah kandungan disana. Anda boleh mengajukan sesuatu yg sepertinya
berguna dgn klasifikasi tertentu tapi tubuh juga telah punya klasifikasi sndri.
Apa yg bisa diterimanya dengan baik atau tidak? Kalau sesuai dgn klasifikasi
tubuh ya diterima. Kalau tidak? Mubazir! Atau bahkan tak terpakai dan malah
membuat tubuh teracuni oleh tumpukan materi yg tak terserap dan mengendap di
dlmnya.
Protein
hewani dlm bentuk umum spt daging dan susu (utama daging merah dan susu) memerlukan
usaha ekstra keras tubuh untuk bisa menyerap manfaatnya. Itupun mayoritas tidak
bisa terfasilitasi dgn baik dan tersisa sbg masalah belaka. Terutama dlm
keadaan puasa, kerja pencernaan yg ‘mulur’ akibat protein yg jauh lbh lama
proses ketimbang karbo (semisal). Sebenarnya sama sekali bukan menguntungkan.
Proses cerna panjang sama sekali tdk terkonversi dgn rasa kenyang yang lama.
Tapi justru menyita energi tubuh yg lbh berat dari semestinya. Akibatnya malah
bkn rasa kenyang hingga wkt berbuka didapat. Tapi malah rasa mudah lelah,
mengantuk dan tidak nyaman pada perut. Kenyang? Justru malah sebaliknya hal
yang didapat. Krn proses panjang dan berat yg diperlukan utk cerna protein,
tubuh berusaha mengganti energi ekstra yg terbuang percuma. Dengan
mengkonversinya menjadi rasa lapar. Itu sebabnya pengkonsumsi protein hewani
umumnya terjebak dlm lingkaran setan.
Krn
pengalaman merasa lapar lbh cepat, dikira konsumsi protein hewani lebih sedikit
dr keperluan. Ditambahlah porsinya. Namun protein hewani yg lebih banyak dari
keharusan malah membuat tubuh menjadi lebih terbebani. Dan lapar lbh cepat
lagi. Ditambah bonus rasa tidak nyaman, mudah lelah dll yg disebut tadi.
Beberapa malah menambah rasa pusing atau mudah sakit. Normal. Karena energi
tubuh terus menerus defisit. Hingga banyak terjadi malfungsi. Akhirnya puasa
sehat sulit dicapai.
Kembali
ke protein hewani. Tidak menggeneralisir bahwa semuanya buruk dan menyetani
Anda utk berubah menjadi vegetarian. Namun lebih ke sisi skala prioritas kita
dlm mengkonsumsi sesuatu sesuai kebutuhan atau kapasitas sesungguhnya tubuh
kita. Manusia secara fisiologis dirancang Tuhan utk menjadi Omnivora (pemakan
segala) yg berat ke sisi Herbivora (tumbuhan). Panjang usus manusia menurut Dr.
Robert Young, terlalu rumit dan panjang bagi penyerapan protein dlm jumlah yang
banyak.
Bandingkan
dgn usus hewan karnivora yg umumnya sederhana serta lebih pendek. Bandingkan
juga konstruksi gigi kita. Kita hanya punya dua pasang gigi taring utk robek
daging, sementara hewan karnivora hampir seluruh gigi bersifat merobek.
Sementara gigi manusia justru didominasi oleh gigi utk menggiling dan beberapa
utk memotong, menunjukan bahan pangan kita. Tubuh dan pola makan manusia telah
didisain indah oleh Tuhan, follow that and your life is much easier (also healthier).
Sekian tulisan bang Erikar Lebang, mau tau lebih banyak? Follow aja twitter beliau di Twitter Erikar Lebang
Jadi, ga salah kan kalo gue bilang pola makan gue cuman mirip-mirip doang sama FC,,hihihihihihihihi
udah dipraktekkan?
ReplyDeleteSudah, tapi cuma bertahan sebulan kira-kira :D Dan BB tidak turun,,tetep aja segitu,, -_-'' Mungkin karena memang udah bagusnya segitu ya...
ReplyDeleteFC ini tujuan utama bukan untuk diet atau menurunkan berat badan, melainkan untuk mengatur pola makan dan hidup lebih sehat.
ReplyDeleteSalam kenal Mas.
ReplyDeleteMau nanya apa dibukunya mas erikar ada menu/jadwal harian yg dimakan buat FC?
Salam kenal juga :) mohon maaf saya jg blom baca bukunya erikar..tulisan di atas asalnya dr webnya erikar. Klo buku saya punya yg ditulis ibu andang, ada resep2nya :)
ReplyDelete