Friday, 29 November 2013

Kepala Batu

Kepala batu. Bukan. Ane bukan mau ngomongin orang yang keras kepala teman-teman, sama sekali bukan.

Kepala batu yang gue maksud adalah kepala yang keras, yang seperti batu, yang kalo jatuh pun diperkirakan tidak akan kenapa-kenapa. Bahkan mungkin lantainya yang retak. Wew. Hebad! :D

Sebagai pekerja yang naek motor to work, gue setiap pagi ketemu dengan para pengendara motor yang lain dan bejibun jumlahnya. Yes, di Jakarta memang seperti itu kondisinya, motor bagaikan semut. :D

Dan..salah satu fenomena yang sering gue temui adalah pengendara motor yang tidak mau memakai helmnya. Bahkan sebetulnya dia itu bukan ga punya helm. Betul. Helmnya ada dipegangnya, ada di tangannya yang dipakai bagaikan tas tangan. Wew. :D

Dan gue mikir, terus menerus berpikir, ada yang salah dengan hal itu. Bukankah seharusnya helm yang melindungi dia, kok malah jadinya dia yang melindungi helm. Melindungi helm dari kemungkinan jatuh. Eaaaa...

Dan gue mulai berpikir, kebanyakan kecelakaan yang menyebabkan korbannya meninggal adalah karena cedera di kepala. Ya, di kepala yang seharusnya dilindungi helm ituh.

Dan gue kasihan sama orang-orang yang lebih suka melindungi helmnya. Baik yang melingungi dengan memakainya seperti tas tangan itu, atau yang melindunginya dengan mengistirahatkan helmnya di rumah ketika dia bepergian. Mungkin dia terlalu sayang sama helmnya. Mungkin.

Dan dia mungkin lupa untuk menyayangi kepalanya.

But, mungkin lagi, dia sayang kalo rambutnya jadi acak-acakan karena ketiup angin. Mungkin juga dia takut rambutnya lepek karena keteken helm? I don't know...

Oh helm. Nasibmu kini....

No comments:

Post a Comment